Thursday, 28 March 2024

Berita

Berita Utama

AOTS Apresiasi BP2MI Laksanakan Program G to G Jepang Batch 14

-

00.08 20 August 2021 2047

AOTS Apresiasi BP2MI Laksanakan Program G to G Jepang Batch 14

Jakarta, BP2MI (20/8) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melalui Direktorat Penempatan Pemerintah Kawasan Asia Afrika, kembali laksanakan pelepasan keberangkatan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) Program Government to Government (G to G) Jepang Batch 14 di Hotel Ciputra, Jakarta, Jumat (20/8/2021). 

Sebanyak 77 CPMI yang diberangkatkan ini adalah gelombang keempat, setelah sebelumnya keberangkatan gelombang pertama dilepas oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, pada HUT Kemerdekaan RI ke-76 17 Agustus 2021. 

Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnership (AOTS), selaku institusi yang ditunjuk untuk melakukan proses pemberangkatan bagi para PMI dan bertanggung jawab untuk mendidik dan melatih para PMI di Jepang, mengapresiasi kinerja dan perhatian yang diberikan oleh pihak BP2MI dalam melaksanakan seluruh rangkaian program G to G Jepang, dari pendaftaran hingga keberangkatan empat gelombang. 

"Kami sangat mengapresiasi kinerja BP2MI dalam melaksanakan G to G Jepang ini. Kami melihat sendiri bagaimana perhatian dan kinerja BP2MI kepada para CPMI. Dan para CPMI juga terlihat memiliki tekad yang kuat untuk berangkat bekerja ke Jepang. Mereka benar-benar menjaga kesehatan dan menaati seluruh peraturan yang diberikan," ungkap Saito Kazuko, Chief Representative of AOTS Indonesia. 

Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia Afrika, Dwi Anto mengatakan, bahwa seluruh CPMI ini telah menjalani proses yang diperlukan, mulai dari pendaftaran, tes psikologi dan tes kemampuan keperawatan, wawancara langsung dengan calon pengguna, melakukan Medical Check Up, mengikuti pelatihan Bahasa Jepang selama 6 bulan di Indonesia, dan mengikuti Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP). 

"Pada masa pandemi ini, mereka mengikuti pelatihan secara virtual. Selanjutnya, setibanya di Jepang, mereka akan melanjutkan pelatihan Bahasa Jepang selama 6 bulan lagi dan menghadapi ujian. Setelah lulus ujian, barulah mereka akan ditempatkan di tempat kerja sesuai perjanjian kerja masing-masing," jelas Dwi. 

Sebelum melepas keberangkatan CPMI gelombang terakhir ini, Dwi juga memberikan beberapa pengarahan. 

"Kalian adalah duta bangsa Indonesia. Di sana, jagalah kelakuan dan pandai-pandailah beradaptasi dengan masyarakat setempat. Tentu akan terdapat beberapa perbedaan dari segi budaya, kebiasaan, iklim, jenis makanan, dll. Karena itu, kemampuan beradaptasi sangatlah penting," jelas Dwi. 

Tak lupa Dwi juga mengingatkan agar para CPMI ini bekerja dengan baik hingga kontrak kerja berakhir. 

"Jangan menerima tawaran kerja dengan gaji yang tinggi namun secara ilegal, karena kalian akan kehilangan hak sebagai pekerja yang resmi, sehingga berada di luar perlindungan negara," tutup Dwi. ** (Humas/MIT)