Friday, 29 March 2024

Berita

Berita Utama

Berikan Kuliah Umum: Kepala BP2MI Pastikan Pekerja Migran dalam Pelindungan Negara

-

00.06 8 June 2021 1600

Berikan Kuliah Umum: Kepala BP2MI Pastikan Pekerja Migran dalam Pelindungan Negara

Kab. Padang Pariaman, BP2MI (8/6) - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani memberikan materi kuliah umum di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Kuliah umum Kepala BP2MI di SUPM bertema "Meraih Peluang Kerja Luar Negari Mewujudkan Pekerja Migran Terampil dan Profesional" yang diikuti 150 siswa Taruna dan Taruni yang hadir langsung dan sangat antusias mengikuti materi yang disampaikan Kepala BP2MI.

Benny menyatakan, pelindung kepada Pekerja Migran dijamin negara sebagaimana perintah UU No. 18/2017. Saat ini, kehadiran negara dalam memberikan pelindungan meliputi 3 dimensi yaitu ekonomi, sosial, dan hukum, baik sebelum, selama dan sesudah bekerja.

"Saya sangat haru dan bangga dapat hadir langsung di hadapan para Taruna dan Taruni, kader-kader Pelaut awak kapal yang disiapkan dididik di SUPM. Yang akan saya tekankan kesempatan-kesempatan dan ruang yang lebih luas bagi anak-anak muda generasi bangsa, pastikan ideologi Pancasila menjadi bagian dari hidup mereka, dimanapun mereka bekerja kelak," jelas Benny kepada saat Kuliah Umum di SUPM Padang Pariaman, Selasa, 8/6/2021.

Kepada para Taruna/Taruni, Benny mengatakan, mereka adalah para generasi penerus, pemegang tongkat estafet bangsa. Saat ini era digital, semua serna cepat, dan dipastikan yang lambat akan tertinggal, kalah dalam berkompetisi. Sehingga pelatihan dan pendidikan tentang kelautan ini menjadi bagian penting dan dilaksanakan secara masif.

Bicara PMI pelaut, lanjut Benny, mereka adalah bagian PMI yang rentan dengan masalah seperti  kekerasan fisik, gaji tidak dibayar sampai perdagangan orang. Ini bisa menimpa kepada awak kapal dan perikanan, baik resmi ataupun tidak resmi. 

"Saya tidak ingin PMI pelaut menjadi korban di lapangan. Tidak boleh lagi mereka ditelantarkan, dan BP2MI sebagai hadiah dari presiden telah membuat jalur khusus, ada juga lounge di Bandara yang  mewah yang disiapkan untuk PMI. Sebagaimana amanat konstitusi dan undang-undang, negara wajib menyiapkan lapangan pekerjaan pendidikan dan pelatihan. Oleh karenanya kalian harus berada dalam pelindungan negara, baik sebelum bekerja, selama, dan setelah bekerja," pungkasnya.

Benny menambahkan, tongkat estafet ada di tangan para Taruna/Taruni, Ia merasa bangga ada di hadapan Taruna/Taruni. Karena dalam benaknya,  ada mimipi indah, harapan dan doa dari orang tua yang akan mengalir terus. 

"Jika ada eksploitasi yang dialami para PMI Pelaut harus dicegah sejak dini. Benny menambahkan, jika ingin bekerja ke luar negeri bisa datang ke Dinas Kabupaten/Kota. UPT BP2MI bisa menjadi rujukan informasi. Jangan datang ke sindikat karena bisa menjadi korban perdagangan orang," pungkasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Sekolah Usaha Perikanan Menengah  (SUPM) Negeri Pariaman Harisjon mengatakan,  terdapat sekitar 1.700 lulusan SUPM telah bekerja di luar negeri. Sebagain sudah ada yang membuka usaha dan sudah banyak yang jadi pengusaha. 

"Pekerja pelaut di kapal perikanan migran bisa membawa nama baik bangsa Indonesia, dapat menjadi duta bangsa, duta pariwisata. Untuk itu, kompetensi, perilaku mental yang baik, skill, pengetahuan terus kita asah. Kembali saya tegaskan kalian harus tetap Indonesia, tetap memegang teguh Merah Putih dan ideologi Pancasila," pungkasnya. * (Humas/MH)