Bertemu Menteri Pariwisata, Menteri P2MI Ungkap Potensi Besar Pekerja Migran Sebagai Duta Wisata dan Budaya
-
Jakarta, KemenP2MI (6/12) – Pekerja Migran Indonesia memiliki potensi yang besar sebagai duta wisata dan duta budaya. Potensi ini yang harus diberdayakan dengan membuka peluang sebesar-besarnya.
Hal ini disampaikan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, saat rapat koordinasi dengan Kementerian Pariwisata di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, hari ini.
“Selain itu, pengetahuan yang mereka (pekerja migran, RED) dapatkan selama bekerja di luar negeri dapat diterapkan dengan membuka kesempatan kerja di Tanah Air,” ujar Karding, Jumat, (6/12/2024).
Karding menambahkan, kebutuhan untuk Pekerja Migran Indonesia yang memiliki kompetensi sebetulnya terbuka luas. Namun, sayangnya tidak semua calon pekerja migran dapat memenuhi permintaan dengan keahlian tertentu.
“Perlu adanya peningkatan kompetensi Pekerja Migran Indonesia, yang sebelumnya low skill menjadi medium atau high skill,” jelas Karding.
Karding berharap sektor pariwisata, sekolah vokasi, atau kelompok pelatihan dapat disinergikan untuk mengisi peluang kerja di luar negeri.
“Jadi, kita akan menyiapkan job order yang sesuai dengan kriteria calon Pekerja Migran Indonesia yang kita miliki,” ujar Karding.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah para Purna Pekerja Migran Indonesia, mengingat tidak semua mereka yang kembali ke Tanah Air taraf kehidupannya menjadi lebih baik.
“Para Purna Pekerja Migran Indonesia harus diberdayakan. Mereka membutuhkan keterampilan tertentu serta bantuan untuk permodalan dan pemasaran produk. Saya harap Pekerja Migran Indonesia dapat ikut terlibat di program milik Kementerian Pariwisata, khususnya di daerah kantong pekerja migran,” pungkas Karding.
Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyambut baik upaya KemenP2MI untuk meningkatkan pelayanan penempatan dan pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia.
“Kami memiliki program pelatihan bertajuk ‘Wonderful Indonesia Hospitality Skills’ yang dapat dimanfaatkan oleh para calon pekerja migran. “Pelatihan ini adalah upaya untuk mempromosikan citra baik Indonesia di mata dunia dan meningkatkan minat kunjungan wisatawan mancanegara,” papar Widiyanti.
Widiyanti juga mengatakan program dapat dilakukan sebelum Pekerja Migran Indonesia berangkat ke negata penempatan dan dilakukan di lima daerah dengan penempatan Pekerja Migran Indonesia tertinggi. * (Humas/CLN)