Friday, 29 March 2024

Berita

Berita Utama

BP2MI Jajaki Kerja Sama dengan Universitas Siber Asia untuk Meningkatkan Keterampilan Pekerja Migran

-

00.09 30 September 2020 2353

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani didampingi Sekretaris Utama BP2MI, Tatang Budie Utama Razak, saat bertemu dengan Rektor Universitas Siber Asia di Jakarta

Jakarta, BP2MI (30/9) – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus fokus kepada pelayanan, pelindungan, serta peningkatan kualitas Pekerja Migran Indonesia (PMI). Untuk itulah Kepala BP2MI, Benny Rhamdani beserta jajarannya mengunjungi Universitas Siber Asia dengan tujuan menjajaki kerja sama dalam hal peningkatan keterampilan para calon PMI.

Perlu diketahui bahwa Universitas Siber Asia telah diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Ma’aruf Amin, pada 22 September 2020. Ini adalah universitas siber pertama di Indonesia dan mengusung harapan untuk memberikan biaya pendidikan terjangkau bagi masyarakat.

“BP2MI terus mendorong seluruh calon PMI agar menjadi PMI yang terampil dan memiliki kompetensi profesional, baik dari segi skill maupun bahasa. Kami fokus mendorong agar PMI dapat bekerja di sektor formal, dan mengurangi sektor domestik. Untuk itu kami mengunjungi Universitas Siber Asia guna menjajaki peluang kerja sama dalam hal tersebut,” ungkap Benny saat mengunjungi Universitas Siber Asia, di Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (30/9/2020).

Sebelumnya telah diutarakan oleh Rektor Universitas Siber Asia, Jang Youn Cho, bahwa pihaknya bermaksud memberikan tawaran kesempatan bagi PMI di Korea Selatan untuk mendapatkan fasilitas pendidikan setingkat S1 dari Universitas Siber Asia. Dikatakan oleh Cho, bahwa sistem pembelajaran yang ditawarkan adalah secara daring dan live streaming.

“Kami ingin para PMI di Korea Selatan khususnya, bisa menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Dengan sistem pembelajaran daring, kami harapkan mereka dapat lebih mengikutinya secara fleksibel sambil bekerja. Perkuliahan juga akan tetap diselenggarakan secara dua arah dengan metode live streaming dan pengantar Bahasa Indonesia untuk memudahkan mereka menangkap materi. Selain itu, pendidikan sarjana bisa ditempuh hanya dalam aktu 3,5 tahun, bahkan kami bermaksud untuk memberikan beasiswa kepada para PMI,” ungkap Cho.

Kepala BP2MI mengapresiasi kepedulian dan tawaran dari pihak Universitas Siber Indonesia ini. Benny menambahkan bahwa dengan akses pendidikan yang lebih tinggi, para PMI dapat memiliki pilihan pekerjaan maupun pendapatan yang lebih baik di masa depan.

“Mereka yang berangkat bekerja ke luar negeri dengan ijazah SMP atau SMA, dapat kembali ke Tanah Air dengan membawa gelar sarjana. Dengan modal itu, mereka dapat memilih pekerjaan yang lebih baik di sektor formal, dan memiliki harapan untuk meningkatkan pendapatan mereka untuk membangun usaha di daerah asal masing-masing,” lanjut Benny.

Pihak Universitas Siber Indonesia mengungkapkan harapan adanya pembicaraan lanjutan mengenai teknis kerja sama dalam hal peningkatan keterampilan para PMI ini. Hal ini sangat disambut baik oleh Kepala BP2MI.

“Kami akan tindak lanjuti kerja sama ini. Ke depannya kami juga akan menyebarluaskan informasi kepada para CPMI terkait adanya peluang kuliah ini. Kami akan mengimbau serta membangun kesadaran mereka untuk menjadi sarjana dan meningkatkan keterampilan mereka,” tutup Benny. ** (Humas/MIT)