Kotamobagu, BP2MI (23/6) - Kegiatan sosialisasi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tentang peluang kerja ke luar negeri berlanjut ke Kotamobagu, Sulawesi Selatan. Acara tersebut diselenggarakan di Gereja Masehi Injili Bolaang Mongondow (GMIBM),  Rabu (23/6/2021).

Kepala BP2MI Benny Rhamdani  menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas penerimaan yang baik dari GMIBM. "Terima kasih karena telah menerima kedatangan kami di tempat yang menjadi simbol toleransi sebagai semangat dari seluruh agama di Indonesia," ucap Benny.

Benny menjelaskan, pencerahan terhadap stigma yang melekat pada Pekerja Migran Indonesia (PMI) akibat kasus-kasus yang dipublikasikan oleh media. PMI yang dulunya dikenal sebagai TKI lebih dikenal publik sebagai sumber masalah, dan ini sama sekali tidak benar. Padahal, tambah Benny, tidak sedikit negara penempatan yang memiliki aturan pelindungan yang kuat untuk melindungi para pekerja migran dengan standar gaji yang tinggi, seperti Jepang dan Jerman.

Benny juga melontarkan rasa bangganya terhadap PMI yang berasal dari Sulawesi Utara. "Tidak ada PMI yang berasal dari Sulawesi Utara yang bekerja di sektor domestik," ujar Benny. 

Terkait tentang nilai, Ketua Sinode GMIBM, Christine Raintama Pangulimang menyampaikan, tiga nilai istimewa yang dapat diperoleh sebagai seorang PMI. "Manfaat yang dapat diperoleh adalah nilai ekonomi untuk PMI dan seluruh keluarganya, nilai kompetensi yang bersifat permanen, dan nilai devisa bagi negara," pungkas Christine.

Christine menambahkan, cara BP2MI untuk membangun dari daerah pinggiran dengan menggapai para generasi muda di Sulawesi Utara diharapkan dapat menjadi kontribusi bagi pembangunan Indonesia secara menyeluruh. * (Humas/CLN/MJV/BJG)

-