Bandung, BP2MI (6/4) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas para Pekerja Migran Indonesia (PMI) purna dan keluarga, melalui pelatihan pemberdayaan berupa edukasi kewirausahaan 'Digital Marketing'.

"Pelatihan pemberdayaan yang merupakan amanat UU 18/2017 pada aspek ekonomi ini, tujuannya untuk mendukung para PMI purna yang sudah melakukan usaha dapat berkembang terus, terutama di era digital saat ini," ujar Sekretaris Utama BP2MI, Tatang Budie Utama Razak saat memberikan pengarahan di depan 40 peserta kegiatan Peningkatan Kapasitas Pemberdayaan PMI Purna dan Keluarga di kantor UPT BP2MI Bandung, Selasa (6/4).

Terlebih lagi, lanjut Tatang, peran internet saat ini memiliki kekuatan yang luar biasa untuk memasarkan produk-produk UMKM, termasuk para PMI purna. Untuk itu diharapkan, dengan adanya pelatihan ini maka usaha PMI purna dapat lebih berkembang.

"Maka mereka tidak akan berpikir lagi untuk menjadi PMI di luar negeri, apalagi secara nonprosedural. Bahkan secara prosedural saja mungkin tidak perlu lagi, karena mereka sudah memiliki kemampuan untuk berusaha di negerinya sendiri," jelas Tatang.

Tatang mengatakan, di samping melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap pengiriman ilegal PMI, salah satu exit strategy-nya adalah dengan memberdayakan PMI. "Terlebih di tengah pandemi Covid-19, sudah sangat tepat kita dorong PMI untuk terus berusaha sehingga mereka tidak hanya survive tapi juga bisa maju dan berkembang," paparnya.

Kegiatan peningkatan kapasitas PMI purna dan keluarganya ini diikuti sebanyak 40 peserta, yang berasal dari Kab. Indramayu, Kab. Cirebon, Kab. Majalengka, Kab. Sumedang, Kab. Garut, Kab. Kuningan, Kab. Purwakarta, Kab. Sukabumi, Kab. Karawang, Kab. Subang, dan Kab. Bandung Barat, selama 3 (tiga) hari pada 5-7 April 2021, di kantor UPT BP2MI Bandung.*** (Humas/SD)