Kendari, BP2MI (28/8) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Sulawesi Tenggara (BP3MI Sultra), melakukan fasilitasi pemulangan dua Pekerja Migran Indonesia Terkendala dari Malaysia asal Kabupaten Muna, Sultra, pada Kamis (24/8/2023).

Penyuluh Hukum Ahli Muda BP3MI Sultra, Reskiyanti, menjelaskan secara kronologis menurut surat dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Penang per tanggal 19 Agustus 2023, 2 Pekerja Migran Indonesia dari Depo Tahanan Belantik Malaysia di deportasi, dan akan dipulangkan ke Indonesia pada Kamis, 24 Agustus 2023.

“Kedua Pekerja Migran Indonesia Terkendala tersebut adalah La Jama, dan Serli Pellokila, asal Desa Marobo, Kab. Muna, Sultra. Mereka berdua berencana tiba di Bandara Haluoleo Kendari, pada Pukul 14.00 menggunakan maskapai Super Air Jet,” ungkapnya.

Reskiyanti kemudian melanjutkan kronologisnya, setibanya di Bandara Internasional Haluoleo, kedua korban tersebut dilakukan pendataan, dan dijemput langsung oleh dirinya, Petugas Analis Tenaga Kerja BP3MI Sultra, Ery Wahyuni; serta keluarga dari kedua Pekerja Migran Indonesia tersebut.

“Jika ingin bekerja keluar negeri, jangan mudah percaya dengan bujuk rayu calo yang menjanjikan pekerjaan yang mudah dengan gaji yang besar, karena hal tersebut berpotensi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), yang mengarah pada eksploitasi manusia,” ujarnya.

Diketahui dari pendataan tersebut, La Jama dan Serli berangkat bekerja ke Malaysia secara nonprosedural pada tahun 2015 melalui calo.

“Keduanya merupakan pasangan suami istri yang bekerja sebagai petugas cleaning service, sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh bangunan. Adapun setelah pendataan, kedua korban diserahterimakan kepada pihak keluarga yang menjemput di bandara,” tutup Reskiyanti (Humas/BP3MI Sulawesi Tenggara/Aswan)

-