Friday, 29 March 2024

Berita

Berita Utama

Bukti Keberhasilan Negara, BP2MI Berangkatkan Pekerja Migran Program G to G Jepang Gelombang Kedua dan Ketiga

-

00.08 19 August 2021 2167

Bukti Keberhasilan Negara, BP2MI Berangkatkan Pekerja Migran Program G to G Jepang Gelombang Kedua dan Ketiga

Jakarta, BP2MI (19/8) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali memberangkatkan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) program Penempatan Pemerintah atau Governmet to Governmet (G to G) Jepang di Hotel Ciputra Jakarta, melalui gelombang kedua, Rabu (18/8/2021) dan gelombang ketiga, Kamis (19/8/2021). 

Adapun jumlah CPMI yang berangkat pada gelombang kedua sebanyak  91 orang, dan gelombang ketiga sejumlah 16 orang. Para CPMI ini dengan jabatan nurse dan careworker di daerah penempatan Tokyo, Kyoto, Fukushima, dan beberapa wilayah di Jepang.

Sebelumnya, tepat pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-76 17 Agustus 2021, Kepala BP2MI Benny Rhamdani telah melepas CPMI G to G Jepang gelombang pertama. 

Direktur Penempatan Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Dwi Anto menyatakan, bahwa keberangkatan CPMI ini merupakan bukti keberhasilan negara dan kerja sama seluruh jajaran BP2MI. 

"Saat ini BP2MI mampu menempatkan CPMI program G to G Jepang di masa pandemi, yang tentu menerapkan protokol kesehatan. Hal ini merupakan keberhasilan kita bersama," ungkap Dwi. 

Saat melepas para CPMI, Dwi memberi pesan agar mereka selalu menjaga kesehatan dan jalani tanggung jawab pekerjaan dengan tiga hal penting, yaitu bekerja dengan ikhlas, sabar, dan selalu berdoa.

"Jika ketiga hal ini dilakukan, maka kalian akan selamat menyelesaikan masa kontrak. Selanjutnya juga tetaplah beradaptasi dan berinteraksi menyesuaikan dengan lingkungan sekitar, baik secara sosial, maupun kebudayaan dan kebiasaan hidup disana, termasuk makanannya," lanjut Dwi. 

Diketahui bahwa para CPMI ini berasal dari 21 provinsi di Indonesia, termasuk di antaranya NTT, NTB, Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur, Serang, Makassar, Lampung, Jambi, Palembang, Sumatera Utara, dll.

Sebelumnya mereka telah mengikuti berbagai tahapan yang harus dilalui, mulai dari tes psikologi, tes kemampuan keperawatan, wawancara langsung dengan pihak pengguna, menjalani medical check up hingga dinyatakan fit to work, mengikuti Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP), dan mengikuti pelatihan Bahasa Jepang selama 6 bulan di Indonesia. Proses tersebut juga masih akan berlanjut di Jepang, yaitu adanya pelatihan Bahasa Jepang lanjutan selama 6 bulan. ** (Humas/MIT)