Saturday, 20 April 2024

Berita

Berita Utama

Cerita dari Negeri Sakura

-

00.07 27 July 2020 2124

Cerita dari Negeri Sakura

Pontianak, BP2MI (27/07) - UPT BP2MI Pontianak hkembali mengadakan program bertajuk Kamek Talks (Kami Bicara) yang disiarkan secara langsung melalui media sosial Instagram, pada Senin (27)7/2020). Kali ini Kamek Talks mengambil judul Cerita dari Negeri Sakura dengan menghadirkan narasumber Dewi Sartika, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kalimantan Barat yang saat ini sedang bekerja di Jepang melalui program Government to Government (G to G) Jepang Batch X. Hadir sebagai pemandu acara adalah Pengelola Kelembagaan dan PP UPT BP2MI Pontianak, Angela Faustina Dewanti.

Program Kamek Talks kali ini adalah episode kedua setelah sukses diadakan pada episode perdana yang digelar Rabu (15/07/2020) lalu. Ketika itu tema yang dibahas adalah Kerja di Luar Negeri, Siapa Takut.

“Tema kedua yang dipilih ini agar para lulusan sekolah keperawatan dapat mendengar secara langsung dari PMI yang saat ini sedang bekerja di Jepang. Dengan begitu mereka mendapatkan hal-hal positif dan semangat dalam mengikuti seleksi Program G to G tahun ini," ujar Kepala UPT BP2MI Pontianak, Erwin Rachmat, dalam keterangan tertulisnya.

Adapun materi yang dibahas dalam Kamek Talks Episode 2 ini adalah perjalanan Dewi Sartika mengikuti program G to G Jepang, mulai dari melakukan pendaftaran online hingga dirinya berangkat ke Jepang. Selain itu dibahas pula, sisi lain kehidupan seorang Warga Negara Asing (WNA) yang bekerja di Jepang. 

Erwin menambahkan, pada ahun 2020 ini, sebanyak delapan orang lulusan sekolah keperawatan di Kalimantan Barat telah mendaftar mengikuti program G to G Jepang. Mereka sedang menanti jadwal verifikasi dokumen dan jadwal tes kemampuan keperawatan dan psikologi. Sebelumnya mereka telah mengikuti pelatihan Bahasa Jepang yang diselenggarakan oleh Himawari Japanese School (HJS) Pontianak dan telah mendapatkan materi-materi pembelajaran Bahasa Jepang dengan Level N5. 

“Saat ini jumlah pendaftar G to G Jepang relatif sedikit jika dibandingkan dengan daerah lain. Namun ini menjadi penyemangat kami untuk terus melakukan penyebaran informasi kepada para lulusan keperawatan. Salah satunya dengan cara seperti ini, yakni menggunakan media sosial Instagram yang dipahami oleh mereka,” tambah Erwin.

Erwin juga mengatakan bahwa memang saat ini menggunakan media sosial (medsos) sebagai sarana sosialisasi penyebaran informasi yang dilakukan berbagai instansi adalah cara yang paling efektif. Hal ini karena masih adanya wabah Covid-19, sehingga menyulitkan melaksanakan kegiatan dengan diikuti banyak orang. Program Kamek Talks melalui medsos ini akan terus diadakan guna melakukan penyebaran informasi kepada para kaum milenial. 

UPT BP2MI Pontianak juga telah memberitahukan tentang adanya Program Kamek Talks kepada para lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Kalimantan Barat. Harapannya para siswa dan mahasiswa dapat mengikuti kegiatan ini sehingga mereka bisa paham terkait proses penempatan dan pelindungan PMI. Selain itu jug mereka dapat menangkap peluang bekerja ke luar negeri dan mempersiapkan kompetensinya mulai dari sekarang.

Selain menyebarluaskan informasi peluang kerja ke luar negeri, UPT BP2MI Pontianak juga gencar bersinergi dengan instansi lain guna penyiapan kompetensi para CPMI dan penyedian CPMI di lembaga pendidikan.

Saat ini, UPT BP2MI Pontianak bersama Pusat IPTEK dan Bahasa Kota Pontianak tengah melatih Bahasa Korea bagi para CPMI Program G to G Korea. Kerja sama dengan lembaga pendidikan seperti STIK Muhammadiyah Pontianak, Poltekkes Kemenkes Pontianak, Politeknik Aisiyah Pontianak, juga tengah digagas guna penyiapan CPMI di sektor kesehatan.

“Para lulusan SMK atau oerguruan tinggi bidang kesehatan harus dapat memanfaatkan peluang kerja di luar negeri di sektor kesehatan. Kami terus menginformasikan peluang-peluang kerja tersebut dan harapannya mereka dapat menangkap peluang tersebut,” tutup Erwin.*** (Humas/UPT BP2MI Pontianak/Angga)