Pamekasan, BP2MI (09/07) - Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Pamekasan terus berupaya menyebarluaskan informasi kepada masyarakat di pulau Madura, khususnya Kabupaten Pamekasan. Kali ini P4MI Pamekasan menggunakan videotron atau layar elektronik sebagai media sosialisasi tentang himbauan untuk menolak penempatan melalui calo serta informasi mengenai penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara prosedural. 

Koordinator P4MI Pamekasan, Guntar Sabhara, menyampaikan hal ini dilakukan untuk meng-influence masyarakat Madura agar bekerja ke luar negeri secara prosedural.

“Seperti yang kita ketahui, angka penempatan PMI nonprosedural di Pulau Madura ini sangat tinggi. Tahun 2021 ada 2.888 PMI yang dipulangkan ke berbagai Kabupaten di Madura karena beberapa faktor, mulai dari sakit, meninggal dunia, terkendala, deportasi, repatriasi, dan lainnya,” terang Guntar, di Pamekasan, Sabu (09/07).

Harapan Guntar, kedepannya pemanfaatan videotron sebagai media sosialisasi ini tidak hanya di Kabupaten Pamekasan saja, namun bisa di tiga Kabupaten lainnya di Madura, seperti Kabupaten Bangkalan, Sampang dan Sumenep. 

“Penayangan video melalui videotron ini tujuannya, selain kita menyebarluaskan informasi terkait penempatan dan perlindungan PMI, sekaligus juga memperkenalkan BP2MI yang diwakili oleh P4MI Pamekasan di Madura yang sebelumnya terkenal dengan P4TKI Pamekasan,” imbuh Guntar.

Adapun video kreasi P4MI Pamekasan yang bersumber dari konten Instagram @bp2mi.ri dengan durasi 1,5 menit ini, akan ditayangkan di videotron yang terletak di Alun-Alun Arek Lancor dan Jalan Jokotole Kabupaten Pamekasan selama satu bulan dari tanggal 1-30 Juli 2022.** (Humas/P4MI Pamekasan)

-