Jelang Akhir Tahun, BP3MI Riau Genjarkan Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri
-
.jpeg)
Jelang Akhir Tahun, BP3MI Riau Genjarkan Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri.
Jambi, KemenP2MI (12/12) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau kembali melakukan Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri Skema Penempatan Pemerintah (Government to Government/ G to G) di Kota Jambi, pada Kamis (12/12/2024).
Kegiatan yang diikuti oleh 150 orang mahasiswa dan mahasiswi Universitas Adiwangsa Jambi (UNAJA) yang berasal dari program studi keperawatan, kebidanan, farmasi dan arsitektur ini dilaksanakan di Aula Fakultas Kedokteran UNAJA.
Acara dibuka oleh Wakil Rektor I Universitas Adiwangsa Jambi, Bdn. Lismawati, yang dalam sambutannya menyampaikan, peluang kerja tidak hanya berasal dari dalam negeri, namun juga terdapat kesempatan bekerja ke luar negeri dengan gaji yang lebih besar dan sangat terbuka lebar.
Hadir juga Pengantar Kerja Ahli Madya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jambi, M. Agung Al Ambiya, yang menyampaikan bahwa peluang kerja ke luar negeri terbuka luas. Salah satunya yaitu ke negara Jepang, di mana teknologi yang dimiliki jauh lebih maju dari Indonesia.
“Dengan bekerja di Jepang, diharapkan mampu memberikan ilmu yang bermanfaat dan penghasilan yang jauh lebih besar. Disampaikan juga bahwa ke depannya, pihak Disnakertrans Provinsi Jambi melaui Balai Latihan Kerja akan mengadakan pelatihan bahasa Jepang untuk memfasilitasi kebutuhan skill bahasa bagi yang berminat bekerja ke Jepang.
Sementara itu, Pengantar Kerja Ahli Muda BP3MI Riau, Ronny Sepriadi, dalam kesempatan tersebut memaparkan berbagai hal, seperti persyaratan dan prosedur bekerja di luar negeri, alur program penempatan pemerintah (G to G) ke Jepang, Jerman, dan Korea Selatan, serta bahaya pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia nonprosedural.
“Dalam masa kontrak kerja Program G to G baik Jepang ataupun Jerman, Pekerja Migran dapat memperpanjang masa kerja itu sendiri dengan cara mengikuti ujian negara. Baik untuk perawat ataupun perawat lansia, sehingga nantinya status pekerja tersebut menjadi Pekerja Migran Indonesia mandiri,” ujar Ronny, saat menjawab pertanyaan peserta terkait ketersediaan karir jangka panjang pada program G to G.
Ronny menjelaskan, program G to G memberikan pelindungan menyeluruh bagai Pekerja Migran Indonesia, baik sebelum, selama dan setelah bekerja. Sehingga program ini menjadi program Penempatan Pekerja Migran Indonesia yang baik untuk dipilih oleh para pencari kerja. ** (Humas/Tim Media BP3MI Riau)