Friday, 29 March 2024

Berita

Berita Utama

Kepala BP2MI Berdialog dengan PMI Terdampak Covid-19

-

00.04 22 April 2020 1709

Kepala BP2MI saat berdialog dengan 7 CPMI yang berada di penampungan di Cirebon, Jawa Barat.

Jakarta, BP2MI (22/04) –  Kepala BP2MI, Benny Rhamdani melalui video conference berdialog langsung dengan 7 (tujuh) orang Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang saat ini berada di salah satu Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN) di Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu (22/04). Ini adalah kali pertama Benny berdialog dengan PMI setelah dilantik menjadi Kepala BP2MI oleh Presiden RI Joko Widodo, pada Rabu (15/04) lalu.

Ke-7 CPMI ini antara lain Baiq Milka, Enalia, Nike, Elik dan Farhiyah yang berasal dari Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, serta Sudiati dan Sakmah yang berasal dari Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Mereka menyampaikan keinginannya untuk kembali ke kampung halaman, terlebih adanya pemberlakuan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa daerah dalam masa pandemi COVID-19, yang dikhawatirkan dapat menghambat mereka pulang.

Benny menegaskan bahwa BP2MI akan menindaklanjuti permasalahan ini dan berupaya untuk memfasilitasi kepulangan mereka hingga ke kampung halaman. “Kami harap para CPMI untuk bersabar, hari ini kami sedang membahas dalam rapat terkait upaya penyelesaian masalah yang dialami Saudaraku ini,” ujar Benny.

Dalam kesempatan yang sama, Benny juga berdialog melalui video conference dengan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Yulinar yang saat ini masih berada di Malaysia dan terkena dampak kebijakan lockdown di negara tersebut. Saat ini PMI Yulinar bersama 31 orang PMI lainnya berada di rumah di daerah Selangor, Malaysia. Mereka biasa bekerja sebagai pekerja harian di kedai/restoran dan kilang, namun karena kebijakan lockdown di Malaysia sedang dirumahkan oleh user.

“Kami disini memiliki logistik yang terbatas Pak, apalagi kalau kebijakan lockdown di Malaysia nanti diperpanjang. Kami berharap bisa mendapatkan bantuan logistik dari pemerintah,” papar PMI Yulinar.

Benny menjelaskan terkait masalah ini BP2MI telah berkoordinasi dengan perwakilan RI di Malaysia yaitu KBRI Kuala Lumpur untuk dapat mendistribusikan bantuannya kepada 32 orang PMI yang berada di Selangor, Malaysia.

“Ini adalah bentuk upaya pemerintah yakni BP2MI, bahwa kami serius menangani masalah yang sedang dihadapi oleh PMI baik di negara penempatan atau masih di penampungan. Segala upaya akan kami lakukan untuk PMI, karena BP2MI selalu melayani dan melindungi dengan nurani,” tutup Benny.*** (Humas/SD)