Wednesday, 24 April 2024

Berita

Berita Utama

Kepala PPSDM BP2MI: Instrukur OPP Harus Memiliki Kompetensi dan Integritas

-

00.11 26 November 2021 1622

Kepala PPSDM BP2MI: Instrukur OPP Harus Memiliki Kompetensi dan Integritas

Jakarta, BP2MI (26/11) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tinginya kepada Universitas Terbuka atas kolaborasi, kerjasama dan sinergi dalam upaya memberikan pelindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI). 

Pernyataan itu disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) BP2MI, Ahnas saat membuka Training of Trainer (TOT) Instruktur Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) Calon PMII, di Universitas Terbuka Convention Center, Jumat (26/11/2021).

Ahnas menyampaikan,  beberapa hal strategis yang memerlukan keseriusan bersama. 

Pertama, personil Sumber Daya Manusia (SDM) pelindungan PMI, baik yang berasal dari Unsur BP2MI, Kementerian/Lembaga, Dinas Kabupaten/Kota, dan para aktivis di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), wajib memiliki kompetensi, integritas dan daya juang dalam melaksanakan tugas-tugas pelindungan terhadap PMI.

Kedua, pemahaman terhadap perundang-undangan, hukum ketenagakerjaan, hak dan kewajiban dalam hubungan industrial yang diikat dalam perjanjian kerja, dinamika budaya dan kehidupan sosial, serta kesiapan mental, merupakan aspek-aspek yang harus dikuasai terlebih dahulu oleh Personil SDM Pelindungan Pekerja Migran sebelum memberikan pelayanan terhadap para pekerja migran yang akan berangkat ke luar negeri. 

Ketiga, Orientasi Pra Pemberangkatan yang diberikan kepada para pekerja migran, wajib memberikan kemampuan bagi para PMI untuk dapat memahami hak dan kewajibannya selama bekerja di luar negeri, mengetahui sistem hukum dan budaya setempat, sehingga para PMI dapat beradaptasi di negara tempatnya bekerja serta mampu mengatasi masalah-masalah sederhana yang dihadapinya secara mandiri.

Ahnas menambahkan, ketiga hal tersebut, wajib dimiliki oleh para Instruktur OPP sebagai kompetensi teknis substantif. 

Kegiatan TOT Instruktur yang dilaksanakan ini merupakan elemen pengikat yang akan memberikan saudara-saudara kompetensi keahlian di bidang kependidikan, bagaimana teknis pembelajaran orang dewasa, metode pembelajaran, skenario pembelajaran, dan pengembangan bahan ajar. 

"Termasuk juga dalam kesempatan ini sosialisasi program Pendidikan Tinggi di Universitas Terbuka bagi PMI, akan diberikan kepada saudara sekalian untuk diteruskan kepada para peserta OPP nantinya, sebagai informasi dan motivasi agar para PMI juga dapat mengakses pendidikan sembari mencari nafkah bagi keluarganya d luar negeri,” kata Ahnas.

Kepala Pusat Pengelolaan Luar Negeri Universitas Terbuka, Pardamean Daulay, mengatakan eksistensi PMI yang cukup penting bagi Bangsa Indonesia di luar negeri.

“Mengutip dari apa yang disampaikan oleh Mas Nadiem ya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi beliau mengatakan bahwa Pekerja Migran Indonesia itu adalah wakil kita, wakil bangsa Indonesia di berbagai negara yang ada,” pungkas Pardamean. 

Pardamean berharap dengan adanya ToT ini, para instruktur dapat melahirkan PMI yang berkualitas, berpengetahuan, dan memiliki keterampilan.

“Dari yang saya sampaikan tadi bahwa PMI adalah pahlawan devisa negara, maka kegiatan TOT ini sebenarnya maksud dan arahnya ke sana. Supaya bapak dan ibu sebagai instruktur dalam kegiatan OPP nanti menjadi agen-agen perubahan, dengan membekali dan kemudian membentuk Calon Pekerja Migran Indonesia sebagai PMI yang berkualitas, berpengetahuan, memiliki keterampilan,” imbuh Pardamean.

Turut hadir menjadi peserta dalam agenda ini, 50 Instruktur OPP yang berasal dari BP2MI pusat dan daerah. **(Humas/Aff/MSA)