Kuatkan Skema Penempatan Pekerja Migran Terampil dan Profesional, BP2MI Gelar Audiensi dengan P3MI
-
Jakarta, BP2MI (26/2) Guna meningkatkan penguatan skema penempatan Pekerja Migran terampil dan profesional, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) gelar audiensi dengan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI).
Dalam Audiensi tersebut hadir para P3MI untuk kawasan Timur Tengah dan para P3MI kawasan Eropa terutama untuk penempatan PMI ke Polandia
Plt. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Wisantoro mengatakan, perlunya berdiskusi dengan Kementerian Tenaga Kerja dalam membicarakan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta regulasi yang berlaku.
"Tidak hanya itu, juga perlunya memberdayakan mitra kerja terutama dalam pemberangkatan PMI ke Polandia," jelas Wisantoro di Jakarta.
Wisantoro menambahkan, untuk negara penempatan Polandia, terutama untuk sektor formal membutuhkan pelatihan agar PMI yang ditempatkan adalah PMI terampil dan profesional.
"Harus hati-hati terkait biaya pelatihannya karena ini hal yang utama. Permasalahan ke Negara penempatan juga harus diketahui, karena ini faktor yang menyebabkan negara tersebut sulit untuk dilakukan penempatan," ujarnya.
Sementara itu, Plt Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Mocharom Ashadi mengatakan, saat ini kesulitan P3MI yaitu adalah Job untuk sektor formal calon PMI Perawat.
"Karena untuk berangkat ke Negara tujuan membutuhkan working permit yang didapat setelah lulus ujian prometrik. Sedangkan untuk ujian tersebut dilakukan di Negara penempatan yang membutuhkan biaya yang banyak. Walaupun ada ujian prometrik di Indonesia tetapi biayanya sangat mahal. Maka akan diupayakan agar ujian prometrik ini dapat di lakukan di Indonesia dengan biaya yang tidak begitu mahal," ujarnya.
Selain itu, lanjut Mucharom, akan ada Bursa Nakes yang dibuat antara BP2MI dengan Kemnakes, yang mana job-job yang tersedia dapa dimasukkan di bursa Nakes.
"Akan diupayakan untuk memberikan solusi agar dimudahkan CPMI sector formal dalam mendaftarkan CPMI khususnya dalam pembuatan ID. Sedangkan untuk negara penempatan UAE ujian prometrik dilakukan disana (sesuai kebijakan) dikawal oleh KBRI," jelasnya.
Mucharom menambahkan, permasalahan-permasalahan tersebut akan diskusikan dan membuatkan formula-formula yang dapat membantu para P3MI dalam melaksanakan tugasnya, dimana hasilnya dapat berupa kebijakan atau regulasi.
Dari audenis tersebut, para P3M berharap kepada pemerintah, khususnya BP2MI dan stakeholder terkait dapat menindaklanjuti hal-hal yang menjadi permasalahan dalam proses penempatan PMI khususnya penempatan Polandia.
Para P3MI juga mengharapkan adanya forum diskusi berkelanjutan antara P3MI dan BP2MI guna untuk mengetahui berbagai permasalahan yang timbul dilapangan serta mencari solusi bersama-sama. *(Humas BP2MI/MH)