Friday, 29 March 2024

Berita

Berita Utama

Kuatkan Skema Penempatan Pekerja Migran Terampil dan Profesional, BP2MI Gelar Audiensi dengan P3MI

-

00.02 26 February 2021 1589

BP2MI Audiensi dengan P3MI

Jakarta, BP2MI (26/2) Guna meningkatkan penguatan skema penempatan Pekerja Migran terampil dan profesional, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) gelar audiensi dengan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). 

Dalam Audiensi tersebut hadir para P3MI untuk kawasan Timur Tengah dan para P3MI  kawasan Eropa terutama untuk  penempatan PMI ke Polandia

Plt. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Wisantoro mengatakan,  perlunya berdiskusi dengan Kementerian Tenaga Kerja dalam membicarakan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta  regulasi yang berlaku.

"Tidak hanya itu, juga perlunya memberdayakan mitra kerja terutama dalam pemberangkatan PMI  ke Polandia," jelas Wisantoro di Jakarta.

Wisantoro menambahkan, untuk negara penempatan  Polandia, terutama untuk  sektor formal membutuhkan pelatihan agar PMI yang ditempatkan adalah PMI terampil dan profesional.  

"Harus hati-hati terkait biaya pelatihannya karena ini hal yang utama. Permasalahan ke Negara penempatan juga harus diketahui, karena ini  faktor yang menyebabkan negara tersebut sulit untuk dilakukan penempatan," ujarnya. 

Sementara itu, Plt Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Mocharom Ashadi mengatakan, saat ini kesulitan P3MI yaitu adalah  Job untuk  sektor formal calon PMI Perawat. 

"Karena untuk berangkat ke Negara tujuan membutuhkan working permit yang didapat setelah lulus ujian prometrik. Sedangkan untuk ujian tersebut dilakukan di Negara penempatan yang membutuhkan biaya yang banyak. Walaupun ada ujian prometrik di Indonesia tetapi biayanya sangat mahal. Maka akan diupayakan agar ujian prometrik ini dapat di lakukan di Indonesia dengan biaya yang tidak begitu mahal," ujarnya.

Selain itu, lanjut Mucharom, akan ada Bursa Nakes yang dibuat antara BP2MI dengan Kemnakes, yang mana job-job yang tersedia dapa dimasukkan di bursa Nakes.

"Akan diupayakan untuk memberikan solusi agar dimudahkan CPMI sector formal dalam mendaftarkan CPMI khususnya dalam pembuatan ID. Sedangkan untuk  negara penempatan UAE ujian prometrik dilakukan disana (sesuai kebijakan) dikawal oleh KBRI," jelasnya.

Mucharom menambahkan, permasalahan-permasalahan tersebut akan diskusikan dan membuatkan formula-formula yang dapat membantu para  P3MI dalam melaksanakan tugasnya, dimana hasilnya dapat berupa kebijakan atau regulasi.

Dari audenis tersebut, para P3M berharap kepada pemerintah,  khususnya BP2MI dan stakeholder terkait dapat menindaklanjuti hal-hal yang menjadi permasalahan dalam proses penempatan PMI khususnya penempatan Polandia.  

Para P3MI juga mengharapkan   adanya forum diskusi berkelanjutan antara P3MI dan BP2MI guna untuk mengetahui berbagai permasalahan yang timbul dilapangan serta  mencari solusi bersama-sama. *(Humas BP2MI/MH)