Friday, 29 March 2024

Berita

Berita Utama

Kunjungi Command Center, Deputi III KSP Puji Responsivitas Sistem Pelindungan PMI

-

00.02 2 February 2023 806

Kunjungi Command Center, Deputi III KSP Puji Responsivitas Sistem Pelindungan PMI

Jakarta, BP2MI (2/2) -  Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menerima kunjungan jajaran Kedeputian III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden (KSP), di Command Center BP2MI, pada Kamis (2/2/2023). Agenda kunjungan ini merupakan lanjutan koordinasi strategis lintas sektoral Program Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dilakukan antara BP2MI dengan KSP. 

Dalam pertemuan tersebut, Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, berkesempatan menunjukkan kecanggihan fasilitas dan fitur yang terdapat dalam sistem data dan informasi di Command Center BP2MI.

“Sistem kita dapat mendeteksi 4,6 Juta PMI yang berangkat secara prosedural di seluruh dunia. Dimana mereka bekerja, siapa nama majikannya, dan berapa gajinya dapat kita pantau secara realtime. Data-data ini merupakan data yang sangat penting dalam pelindungan PMI”, ujar Benny.

Benny melanjutkan, Command Center hingga saat ini telah menerima 44.734 pengaduan dari PMI di seluruh dunia yang selanjutnya akan melalui proses validasi, klarifikasi tindak lanjut, mediasi, hingga tuntutan jika masuk dalam ranah hukum. 

“PMI yg mengadu didominasi oleh PMI perempuan dengan beragam aduan. Ada yang minta dipulangkan, pekerjaan tidak sesuai kontrak, PMI yang sakit, meninggal dan lain sebagainya. Bagi PMI yang mengadu, akan kita catat di sistem dan mereka menerima nomor aduan. Nomor ini sebagai tiket bagi PMI untuk menelusuri bagaimana perkembangan kasus yang diadukannya”, terang Benny.

Lebih jauh, Benny menyampaikan, pihaknya tidak henti-hentinya mendorong perubahan regulasi Jaminan Kesehatan agar lebih berpihak kepada kesejahteraan PMI.

“Terkait asuransi, terdapat poin dalam regulasi kita yang harus didorong untuk diubah. BPJS hanya menanggung asuransi kecelakaan kerja dan kematian saja. Ada kelemahan bahwa PMI yang sakit tidak bisa dicover ketika bekerja di luar negeri. Kami berharap agar KSP dapat bantu menjembatani dan mendorong perubahan aturan ini”, pungkasnya.

Deputi III Bidang Perekonomian KSP, Edy Priyono, mengaku impresif dan salut atas keberadaan sistem data dan informasi yang terdapat dalam Command Center BP2MI. Menurutnya, data tersebut menunjukkan bahwa para PMI berada di bawah radar pelindungan negara.

“Sejak kami diberitahu (tentang Command Center BP2MI) kami sangat penasaran, karena data by name by address itu adalah data yang mahal sekali. Data-data ini jelas akan membuat pelindungan PMI lebih mudah dan menjadi pendorong agar para CPMI berangkat secara prosedural”, ungkap Edy.

Turut Hadir dalam pertemuan ini, Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Bidang Perekonomian KSP, Fajar Dwi Wisnuwardhani; Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika, A. Gatot Hermawan; dan Kepala Pusat data dan Informasi BP2MI, Yana Anusasana Dharma Erlangga.** (Humas/AH/MSA)