Thursday, 25 April 2024

Berita

Berita Utama

Launching Fasilitas VVIP di Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok, Gubernur NTB: Saya Sangat Gembira

-

00.12 14 December 2022 1062

-

Lombok, BP2MI (14/12) - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) berkolaborasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meresmikan fasilitas Lounge, Help Desk dan Fast Track di Bandara Zainduddin Abdul Madjid, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu, 14 Desember 2022. Fasilitas ini khusus diberikan untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai pejuang devisa dan warga negara Very Very Important Person (VVIP) yang sudah berkontribusi membangun tanah air. 

Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, dipilih sebagai salah satu dari lima lokasi dari ketiga fasilitas tersebut sebagai salah satu provinsi tertinggi penyumbang pengiriman PMI ke luar negeri. 

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dalam  menyampaikan, kegembiraannya atas peresmian fasilitas VVIP ini, "Saya sangat gembira bahwa hari ini kita launching satu milestone yang mudah-mudahan jadi langkah awal untuk mengapresiasi atau memanusiakan secara lebih layak para PMI. Namun, sebenarnya yang dibutuhkan mereka bukan fasilitas yang berlebihan tapi kesadaran kita untuk tidak mempersulit teman-teman PMI dan tidak memaknai kehadiran mereka sebagai warga negara pinggiran atau kelas dua," tutup Zulkieflimansyah.

Selain peresmian Lounge PMI di Bandara Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, NTB, terdapat empat lainnya, yaitu Bandara Internasional Juanda – Jawa Timur, Bandara Internasional Ahmad Yani – Jawa Tengah, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali dan Bandara Internasional Kualanamu – Sumatera Utara. Kelima bandara tersebut dipilih karena lokasinya yang strategis pada kantong-kantong PMI.

Dalam kesempatan ini, Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Organisasi BP2MI, Servulus Bobo Riti yang ditunjuk langsung oleh kepala BP2MI sebagai perwakilannya, menyampaikan NTB merupakan salah satu provinsi kantong pengiriman PMI ke luar negeri. Tahun 2022, minat warga NTB untuk menjadi PMI dengan penempatan prosedural sudah cukup baik. Sepanjang tahun 2022 tercatat sebanyak 14.574 PMI yang telah diberangkatkan oleh BP3MI wilayah NTB. 

Disebutkan olehnya, peresmian lounge, fast track dan help desk khusus PMI ini merupakan kado istimewa akhir tahun memperingati Hari Pekerja Migran Internasional tahun 2022 dari Presiden Indonesia, Joko Widodo. 

Servulus mengapresiasi komitmen Gubernur NTB, Zulkieflimansyah terhadap dukungan dari program prioritas BP2MI dibawah kepemimpinan Benny Rhamdany.  "Terima kasih Bapak Zulkieflimansyah yang sudah mewujudkan komitmen BP2MI serta Dinas Ketenagakerjaan Provinsi NTB dan Kepala BP3MI Nusa Tenggara Barat, Mangiring Hasiholan Sinaga, atas kerjasamanya dalam pelayanan menyeluruh terhadap para PMI khususnya di wilayah NTB sebagai warga negara VVIP untuk menyediakan fasilitas lounge PMI, fast track dan help desk di Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, Nusa Tenggara Barat," ucap Servulus.

Kegiatan peresmian ini juga dihadiri oleh pihak General Manager Angkasa Pura I, Perwakilan Polda NTB, Perwakilan Bupati Lombok Tengah, Dinas Ketenagakerjaan Provinsi NTB, BPJS Ketenagakerjaan NTB, Imigrasi NTB, Otoritas Bandara serta Bea Cukai NTB dan 25 CPMI yang akan diberangkatkan ke Malaysia esok hari, (15/12).

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Evi Apita Maya, dalam sambutannya menyatakan peresmian lounge ini selain sebagai kado bagi PMI di Hari Pekerja Migran Internasional, juga sebagai kado dari hari lahirnya provinsi NTB ke-64 tahun.

 

 "Alhamdulillah pada hari ini kita diberikan kado istimewa di penghujung tahun yang bertepatan juga tanggal 17 Desember adalah hari lahirnya NTB, dan kado yang diberikan adalah Lounge untuk PMI kita di Bandara Zainuddin Abdul Madjid ini harus kita syukuri dan manfaatkan sebaik-baiknya,"

Evi juga berterima kasih kepada Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang sudah menjalankan perintah negara untuk memberangkatkan PMI secara zero cost karena perjuangan dalam proses pembiayaan zero cost ini sudah terwujud di Nusa Tenggara Barat. 

"Jangan takut kepada para CPMI yang berangkat bekerja secara legal ke luar negeri, pasti teman-teman akan dilindungi oleh negara," tegas Evi. **(Humas/LDA/CIE)