Mendengarkan Aktif: Dukungan Psikologis Awal dalam Pelatihan Penanganan Pekerja Migran Indonesia di BP3MI Riau
-

Mendengarkan Aktif: Dukungan Psikologis Awal dalam Pelatihan Penanganan Pekerja Migran Indonesia di BP3MI Riau
Pekanbaru (17/12) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau melaksanakan kegiatan Pelatihan Penanganan Pekerja Migran Indonesia telah dilaksanakan di Kantor BP3MI Riau, Pekanbaru, Senin (16/12/2024) dan Selasa (17/12/2024).
Kegiatan yang berlangsung secara luring dan daring tersebut dibuka oleh Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Madya, Eka Yuni Silawati. Selanjutnya Kepala BP3MI Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, juga memberikan sambutan dan ucapan selamat datang kepada Tim Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) KP2MI/BP2MI selaku pengisi pelatihan.
Dengan tingginya angka pemulangan di BP3MI Riau, pelatihan ini dimaksudkan untuk menambah keterampilan dan pengetahuan seluruh pegawai BP3MI Riau dalam melakukan penanganan Pekerja Migran Indonesia terkendala.
“Saya berharap dengan pengetahuan dan keterampilan yang semakin meningkat pasca Pelatihan Penanganan Pekerja Migran Indonesia terkendala, khususnya teman-teman di BP3MI Riau, baik di Pekanbaru, P4MI Jambi dan P4MI Dumai dapat semakin memberi pelayanan yang lebih prima,” ujar Fanny.
Pada hari pertama materi pelatihan disampaikan oleh dr. Andyka Banyu Sutrisno, terkait pendampingan pekerja migran sakit saat kepulangan, perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan rumah ramah PMI, materi tanda-tanda vital, penanganan pertolongan pertama dan tata laksana pendampingan Pekerja Migran Indonesia sakit medis.
Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi seputar Kesehatan Jiwa yang disampaikan oleh Psikolog Klinis Ahli Pertama KP2MI/BP2MI, Sekar Titisani Setiadi. Materi-materi yang disampaikan terkait indentifikasi kondisi psikologis pada Pekerja Migran Indonesia, keterampilan pemberian dukungan psikologis awal, keterampilan konseling dasar bagi Pekerja Migran Indonesia, upaya merawat diri (self care) petugas dan tata laksana pendampingan Pekerja Migran Indonesia sakit mental.
“Tindakan yang paling mendasar dan sederhana namun perlu dilakukan sebagai pemberian dukungan psikologis awal adalah mendengarkan. Mendengarkan secara aktif yang dilakukan seorang konselor merupakan tindakan agar Konseli ataupun Pekerja Migran Indonesia terkendala yang mengalami gangguan mental psikologis akan merasa mendapatkan dukungan,” jelas Sekar.
Selain penyampaian materi juga dilakukan pre test dan post test untuk mengukur tingkat pemahaman peserta terhadapat materi yang disampaikan dalam sesi pelatihan. Pelatihan penanganan Pekerja Migran Indonesia khususnya pada pemulangan Pekerja Migran Indonesia terkendala tidak hanya diimplementasikan oleh petugas di BP3MI Riau, namun juga dapat diimplementasikan antara sesama petugas sebagai bentuk pencegahan burnout selama bekerja. ** (Humas/Tim Media BP3MI Riau)