Thursday, 25 April 2024

Berita

Berita Utama

Menilik Capaian Kepala BP2MI saat Podcast di JPNN

-

00.07 14 July 2022 903

Menilik Capaian Kepala BP2MI saat Podcast di JPNN

Jakarta, BP2MI (14/7) – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menghadiri undangan podcast dari media  online Jawa Pos News Network (JPNN), Kamis, (14/7/2022).

Dipandu Host Natalia Laurens, dalam podcast  kali ini mengulas terkait kiprah dan sepak terjang seorang Benny Rhamdani. Beserta berbagai prestasi dan capaian di Lembaga yang dipimpinnya yaitu Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Mengemban tugas mulia dari Presiden Joko Widodo, membuat Benny terus memantapkan diri dan bertekad dengan sepenuh hati bahwa Tugas Merah Putih tersebut akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Kendati demikian dalam praktiknya, rintangan dan permasalahan yang dilalui dalam memimpin BP2MI dan menegakkan keadilan bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidaklah mudah. Menurut Benny, terdapat dua masalah yang menjadi perhatian oleh Presiden yaitu  dua problem dimana ada dua musuh besar yang dihadapi oleh PMI.

Benny menjelaskan soal musuh bersar yang dihadapanya. Yakni, pertama, adalah sindikat penempatan illegal. Dimana sampai hari ini masih terjadi, Benny menyebut bisa dibayangkan negara dibuat seolah-olah tidak berdaya. 

"Negara yang sangat besar ini seolah-olah dikendalikan oleh oknum, para mafia, para sindikat, dalam hal penempatan pekerja migran. Pelakunya segelintir orang, oknum-oknum yang dibekingi oleh atributif atributif kekuasaan. Kita harus bersih-bersih, tidak boleh negara yang besar ini seakan dibuat tidak hadir sementara mereka berpesta pora, perdangangan manusia dan ini adalah kejahatan besar yang mengambil keuntungan dari bisnis kotor perdaganan manusia," tutur Benny.

Merespons dari tindakan kejahatan yang menzolimi bangsa nya sendiri yang dilakukan oleh oknum dan sindikat yang tidak bertanggung jawab, Kepala BP2MI serta merta meminta izin kepada Presiden Republik Indonesia untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Sikat Sindikat.

Kejahatan kedua, sambung  Benny yaitu praktek ijon rente. Dimana biaya yang dikeluarkan para calon pekerja migran tidaklah sedikit. Kebanyakan dari mereka mendapatkan biaya nya dari cara tradisional seperti menjual harta keluarga, atau meminjam ke rentenir.

"Sehingga saya menyebut praktek ijon rente ini adalah kejahatan kedua yang harus dilawan oleh Negara. Kalau penempatan ilegal kita lawan dengan satgas yang tentu diiringi perbaikan tata kelola penempatan pelindungan yang secara serius kita kerjakan. Tapi kejahatan ijon rente kita lawan dengan negara hadir saat ini dengan dua skema yang kita luncurkan” terang nya.

Untuk memutuskan itu, lanjut Benny, BP2MI telah meluncurkan program Kredit Tanpa Agunan (KTA) BNI dan KUR PMI. Dua skema yang diluncurkan untuk mempermudah dan membantu Pekerja Migran mendapatkan modal untuk bekerja ke luar negeri. Dengan kedua skema tersebut, Kepala BPMI menabuh genderang perang dan mengucapkan Say Goodbye Para Rentenir Pesta Pora Kalian Sudah Berakhir.

BP2MI sebagai Lembaga Negara yang mengemban tugas berat untuk dapat melindungi Sembilan Juta Pekerja Migran baik yang prosedural maupun ilegal. Ditambah dengan anggaran yang sangat minim atau terbatas. Namun, Benny tetap bekerja dan  terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para PMI.

Lounge khusus PMI sebagai fasilitas yang dapat digunakan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta oleh PMI adalah sebagai salah bentuk perhatian Negara kepada para Pahlawan Devisa Negara. Pengembangan Lounge PMI juga tidak hanya sampai pada Bandara Internasional Soetta tersebut, melainkan ke-empat Bandara lainnya yang meliputi Bandara Jendral Achmad Yani Semarang, Kuala Namu Medan, Ngurah Rai Denpasar, dan Juanda Surabaya.

Di era kepemimpinannya, berbagai terobosan program terus digaungkan. Seperti fasilitas Lounge khusus PMI dan  Fast Track PMI di Bandara Seokarno Hatta. Jalur cepat khusus beralaskan karpet biru bertuliskan VVIP Pekerja Migran Indonesia, dapat mempermudah serta mempercepat proses antrian PMI sebagaimana layaknya Fast Track lain yang digunakan oleh orang-orang penting di Negara Indonesia.

Tidak hanya itu, orang nomor satu di BP2MI ini juga menerbitkan Credential Letter bagi para PMI. Pertama dalam sejarah bagi PMI. Yang memiliki arti surat kepercayaan negara, credential letter diharapkan agar para majikan dari para PMI menaruh rasa hormat dan mengayomi kepada para PMI atas nama titipan berupa anak-anak bangsa yang baik dari Negara Republik Indonesia.

“Disitu dinyatakan atas nama negara, pemerintah Indonesia, saya menitipkan salah satu warga negara yang baik untuk bekerja di tempat anda. Mohon diperlakukan dengan baik dan diserahkan apa yang menjadi hak-hak nya sebagai pekerja sebagaimana undang-undang yang berlaku di Negara anda," ujar Benny.

Pada kesempatan bincang-bincang dengan Kepala BP2MI ini, Natalia Laurens selaku host juga berkesempatan untuk menanyakan pencapaian yang belum lama ini diraih BP2MI. Terutama terkait dengan kenaikan upah PMI Taiwan sektor Domestik dan hilang nya fee agency Taiwan.

Kepala BP2MI mengatakan, kemenangan atas negosiasi dengan pihak Taiwan bukanlah kemenangannya pribadi. Melainkan kemenangan Merah Putih, kemenangan bagi para PMI dan juga menjadi kado istimewa bagi para pahlawan devisa negara.

Di akhir dialog tersebut, Benny menyampaikan pesan-pesannya untuk para Pekerja Migran.

“Yakinlah bahwa Negara telah menyiapkan semua fasilitas istimewa, yakinlah negara akan mengambil posisi memberikan perlakuan hormat kepada pekerja migran, dimana pekerja migran merupakan pahlawan devisa bagi negara. Jika mereka sukses, mereka akan menjadi rolemodel bagi lingkungan nya darimanapun mereka berasal. Berangkat secara resmi, lebih terjamin, tidak hanya keselamatan tapi juga mereka juga dapat membawa uang cukup yang menjadi jawaban harapan hidup mereka," kata Benny menutup. **(Humas/AA/BJG).