Menteri Abdul Kadir Karding Sebut Pekerja Migran Hasilkan Devisa Terbesar Kedua
-
Jakarta, BP2MI (22/10) – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang melakukan transformasi BP2MI kini menjadi Kementerian.
Hal ini dikatakan Menteri Karding dalam sambutan perdananya di depan seluruh pejabat dan pegawai kementerian di Aula Abdurrahman Wahid, Selasa (22/10).
“Kita bersyukur hari ini kita ditolong oleh Allah lewat Pak Prabowo, badan yang kita cintai menjadi Kementerian. Karena jadi Kementerian, tentunya banyak hal yang harus berubah” ujar Karding.
Dalam kesempatan itu, Karding juga menyampaikan salah satu pesan tegas dari Presiden Prabowo yang meminta devisa dari Pekerja Migran Indonesia dapat bertambah.
“Beliau (Presiden Prabowo) menyampaikan kalau bisa devisanya ditambah. Artinya beliau mengharapkan apa yang sudah berjalan tetap kita lanjutkan, bahkan bisa kita tingkatkan. Kita harus mengetahui bahwa ada yang mengatakan Rp223,3 triliun, ada yang mengatakan Rp257 triliun itu adalah devisa terbesar kedua setelah migas. Jadi luar biasa,” imbuh Karding.
Dari data, devisa yang dihasilkan dari para pekerja migran Indonesia memang terus meningkat. Tahun 2022, jumlah devisa yang dihasilkan Rp135,9 triliun. Setahun berikutnya melonjak jadi Rp227 triliun.
Di era kepemimpinannya, Karding mau kementeriannya dapat menguatkan kompetensi Pekerja Migran Indonesia melalui program vokasi. Oleh karena itu, ia ingin memasukkan sebuah unit di bawah Direktorat Jenderal yang berfokus pada vokasi. Tak hanya itu, ia memberikan arahan agar Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/BP2MI dapat memperkuat kerja sama di luar negeri.
“Di penempatan saya berharap kerjasama G to G (Government to Government), kita utamakan kita perkuat Atase Ketenagakerjaan (Atnaker) kita di sana. Atnaker jangan cuma melayani pejabat yang ke sana. Atnaker punya fungsi strategis. Dia harus mampu promosi dan membangun kerja sama di luar negeri. Yang kedua, dia harus mampu berdiplomasi. Ketiga dia harus mampu memahami hukum internasional dan jaringan di luar sana harus mereka kuasai,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Wakil Kepala BP2MI, Christina Aryani, menuturkan kegembiraannya dapat bekerja membantu Menteri Karding.
“Kami senang sekali diamanatkan dapat membantu Pak Menteri. Kami sudah kenal cukup lama sejak 2019. Satu hal yang bisa saya sampaikan, beliau orang baik,” tuturnya.
Dalam pengalamannya sebagai Anggota DPR RI yang telah berkunjung ke 41 negara, Christina juga memandang kementerian ini harus terus memperkuat pelindungan, terutama terkait peningkatan kompetensi kepada pekerja migran.
Selanjutnya, Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Wakil Kepala BP2MI, Dzulfikar Ahmad Tawalla, menyebut amanah yang ia emban merupakan panggilan untuk mengabdi kepada bangsa.
“Panggilan kenegaraan ini kami maknai dengan panggilan untuk melakukan hal-hal terbaik untuk bangsa. Mohon kerjasamanya semoga harapan luar biasa dari Pak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Mas Gibran dapat kita tunaikan secara baik ke depannya nanti” pungkasnya. **(Humas)