Bali, BP2MI (30/1) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali melaksanakan kegiatan verifikasi dokumen Ubiquitous Based Test (UBT) Umum Program Government to Government (G to G) Korea Selatan, di kantor BP3MI Bali selama empat hari, mulai Selasa (24/1/2023) sampai Jumat (27/1/2023).

Kepala BP3MI Bali, Anak Agung Gde Indra menyampaikan bahwa kegiatan verifikasi diikuti oleh 24 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang melamar di sektor fishing, dan 162 CPMI yang melamar di sektor manufaktur. Imbuhnya, verifikasi tidak hanya diikuti peserta yang berasal dari Bali, terdapat pula pelamar dari Malang dan Banyuwangi.

“Kegiatan verifikasi G to G Korea Selatan ini adalah yang perdana diselenggarakan di BP3MI Bali. Sebelumnya, kegiatan verifikasi G to G Korea Selatan diselenggarakan di area Pulau Jawa. Namun, sekarang BP2MI sudah membuat kegiatan ini menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat dengan menyelenggarakannya di satuan kerja BP2MI tiap daerah,” terang Agung.

Pengantar Kerja Ahli Muda BP3MI Bali, Ony Irawan, yang menjabat sebagai koordinator kegiatan tersebut membenarkan pernyataan Agung. Menurutnya, dengan adanya kegiatan verifikasi di daerah, warga Bali tidak perlu susah-susah pergi ke luar Bali untuk melaksanakan verifikasi dan mendaftar ujian EPS TOPIK.

“Ditambah lagi, animo warga Bali untuk bekerja di Korea cukup tinggi, khususnya untuk bidang industri perakitan manufaktur, dan budidaya perikanan,” unggahnya.

Kegiatan verifikasi dokumen ini, juga dipantau oleh anggota DPD RI, Senator Arya Wedakarna, yang berkunjung ke kantor BP3MI Bali pada Kamis (26/1/2023).

“Saya harap para pelamar yang mendaftar program G to G Korsel dapat lolos dalam tahapan-tahapan tes. Program ini adalah program yang resmi dan legal. Semoga ke depannya ada lebih banyak warga Bali yang mengisi kuota G to G Korsel,” pesan Arya Wedakarna yang juga akrab disapa sebagai AWK kepada para pelamar. ** (Humas/BP3MI Bali)

-