Friday, 26 April 2024

Berita

Berita Utama

Rapat Virtual IOM dan BP2MI, Bahas Rencana Implementasi Program Pemberdayaan PMI dan Keluarga

-

00.07 6 July 2021 2103

Rapat Virtual IOM dan BP2MI, Bahas Rencana Implementasi Program Pemberdayaan PMI dan Keluarga

Jakarta, BP2MI (6/7) - Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, bersama Internasional Organization for Migration (IOM) Mission in Indonesia, mengadakan rapat virtual yang membahas rencana implementasi program pemberdayaan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarga, yang diadakan secara virtual di Jakarta, Selasa (6/7/2021). 

Seperti yang diketahui bersama, BP2MI bersama IOM Mission in Indonesia telah lama menjalin kerja sama dalam hal perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), termasuk dalam hal pemberdayaan PMI dan keluarga.

"Dengan adanya IOM, kami, BP2MI menjadi semangat karena ada teman seperjuangan dalam memberikan perlindungan bagi PMI. Mudah-mudahan kerja sama ini akan membantu problem yang terus dialami oleh BP2MI, khususnya dalam perang terhadap sindikat penempatan ilegal PMI. Perang ini nyata, karena itu Negara tidak boleh kalah," ungkap Benny dalam pembukaan rapat virtual ini. 

BP2MI, disampaikan oleh Benny, memiliki 9 program prioritas, yang salah satunya berfokus kepada pemberdayaan bagi PMI. Poin tersebut berbunyi "Pemberdayaan ekonomi dan sosial bagi PMI dan keluarganya di dalam dan luar negeri." 

"Untuk mewujudkan hal tersebut, kami memiliki 11 program bagi PMI yang diberikan sebelum, selama, dan setelah bekerja. Pertama, pembuatan media digital terkait layanan pelindungan dan pemberdayaan; kedua, peningkatan kapasitas terkait pelindungan dan pemberdayaan; ketiga, penguatan informasi pelindungan dan pemberdayaan PMI purna; keempat, pelatihan Psychological First Aid dalam penanganan pemulangan di debarkasi; kelima, ToT identifikasi korban TPPO; keenam, reintegrasi sosial; ketujuh, ketahanan keluarga PMI; kedelapan, program pemulihan ekonomi PMI dan keluarganya yang sudah mempunyai usaha; kesembilan, literasi keuangan dan kewirausahaan; kesepuluh, penyebaran informasi yang akurat dan distribusi perlengkapan higienis; dan kesebelas, penyusunan panduan untuk pelaksanaan program pemberdayaan PMI yang efektif," jelas Benny. 

Hal ini ditanggapi positif oleh Kepala Misi IOM Mission in Indonesia, Louis Hoffmann. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap BP2MI yang concern terhadap perlindungan dan pemberdayaan PMI dan keluarganya. 

"Kami semangat bekerjasama dengan BP2MI dalam komitmen kami untuk meningkatkan kapasitas PMI di tingkat desa. Sambutan Kepala BP2MI telah mengingatkan kami bahwa isu ini butuh kerja sama multilevel. Saya mengharapkan diskusi lebih lanjut untuk memperkuat kerja sama yang bisa dikembangkan lagi untuk membantu PMI," jelas Louis. 

Saat ini IOM bersama Korea International Cooperation Agency (KOICA) merencanakan program global yang diusung oleh KOICA untuk mendukung PMI yang terdampak Covid-19. Seperti dijelaskan oleh Programme Support Assistant IOM Mission in Indonesia, Shafira Ayunindya, mereka berharap dapat berkolaborasi dalam program pendampingan purna PMI oleh BP2MI. 

"Tujuan utama program ini adalah untuk memperkuat upaya Pemerintah RI dalam memitigasi risiko kesehatan dan dampak sosio-ekonomi dari Covid-19 terhadap PMI dan keluarga mereka. Untuk itu, program ini memiliki sasaran capaian agar PMI dan keluarga menerima manfaat dari akses lebih baik kepada program terarah untuk menanggulangi dampak kesehatan dan sosio-ekonomi dari Covid-19. Kami juga mendapat info bahwa ada beberapa program di beberapa kementerian untuk PMI purna. Kami berharap selanjutnya akan ada diskusi lanjutan dengan BP2MI terkait fokus-fokus di daerah," ungkap Shafira. 

Kepala BP2MI menyambut baik usulan tersebut, karena menurutnya, pemahaman BP2MI di pusat maupun daerah terhadap rencana program ini haruslah sama.

"Saya menawarkan agar hal ini disampaikan kepada seluruh Kepala UPT se-Indonesia, bahkan bukan hanya untuk program ini, tapi kalau bisa nanti sharing dari IOM diberikan secara berkala. Semoga program ini bisa diimplementasikan bersama, karena pekerjaan ini harus dikerjakan bersama-sama, bukan hanya oleh BP2MI," tutup Benny. 

Rapat ini dihadiri juga oleh Direktur Pelindungan dan Pemberdayaan Kawasan Asia Afrika BP2MI, Lismia Elita, dan jajaran, serta Programme Support Officer IOM Mission in Indonesia, Patrik Shirak, beserta jajaran. ** (Humas/MIT/AH)