Thursday, 25 April 2024

Berita

Berita Utama

Sepanjang 2019 BP3TKI Jakarta Tempatkan 27.922 PMI, Buka Jalan Biaya Penempatan Rendah PMI ke Taiwan dan Genjot PMI Purna Capai Omset Membanggakan

-

00.01 3 January 2020 2211

-

Jakarta, BNP2TKI (02/01) – BP3TKI Jakarta sepanjang tahun 2019 telah melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai Unit Pelaksana Teknis dari BNP2TKI dengan beragam pencapaian dari sisi penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) mulai dari sebelum, masa, dan sesudah bekerja ke luar negeri.

Pada sektor penempatan, dari target untuk menempatkan PMI ke luar negeri sebanyak 21.200 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), namun nyatanya BP3TKI Jakarta berhasil menempatkan 27.922 CPMI. Artinya, sebanyak 6.722 CPMI di luar target penempatan yang akhirnya dapat pula mengikuti program Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) sebagai syarat akhir untuk bekerja ke luar negeri.

Pada proses penempatan CPMI yang dilaksanakan BP3TKI Jakarta, Taiwan menjadi negara tujuan tertinggi CPMI bekerja ke luar negeri sebanyak 14.319 orang, disusul Malaysia sebanyak 4.776 orang, Saudi Arabia (3.061 orang), Brunei Darussalam (2.786 orang), Hongkong (1.679 orang) dan beberapa negara lainnya seperti Singapura, Jepang, Bahrain, China, Cyprus, Jordania, Kuwait dan lain-lain.

Pada tahun 2019 ini melalui Kelembagaan dan Pemasyarakatan Program, BP3TKI Jakarta berhasil menjadi pilot project program Special Placement Program To Taiwan (SP2T). Program ini merupakan program teranyar yang menghubungkan CPMI dengan Penggunanya secara langsung. Proses rekrutmen dan wawancara dilaksanakan melalui skype dan teleconference antara CPMI, Perusahaan Pengguna, didampingi oleh Direct Hiring Service Center (DHSC) Taiwan, KDEI Taiwan, BP3TKI Jakarta serta BNP2TKI.

Pola ini menekan angka pembiayaan penempatan dimana seluruh biaya menjadi tanggungan perusahaan pengguna. Jika melalui proses penempatan yang biasa CPMI bisa menghabiskan biaya kurang lebih 40 juta rupiah kini CPMI tidak harus merogoh kocek dalam-dalam karena program SP2T ini merupakan sistem penempatan 0 (zero) cost.

Dari sisi perlindungan dan pemberdayaan, jumlah permasalahan PMI yang ditangani oleh BP3TKI Jakarta adalah sebanyak 150 kasus. Sakit/Kecelakaan Kerja mejadi permasalahan tertinggi yang dialami PMI, disusul penempatan unprosedural dan permasalan lainnya.

Dari sisi pemberdayaan, dalam fasilitasi Trade Expo Indoenesia oleh BNP2TKI, PMI Purna BP3TKI Jakarta berhasil mendapatkan order pembelian produk usaha sebesar 3 Milyar Rupiah. Tidak sampai disitu, pada gelaran Bussiness Exhibition di Qatar, PMI Purna binaan BP3TKI Jakarta juga berhasil mendapatkan proyek perjanjian kerjasama wirausaha sebesar 10 Milyar Rupiah. *** (Humas/pw)