Wednesday, 24 April 2024

Berita

Berita Utama

Sosialisasi di Poyowa Kotamobagu, BP2MI Raih Dukungan Karang Taruna

-

00.05 5 May 2023 799

Sosialisasi di Poyowa Kotamobagu, BP2MI Raih Dukungan Karang Taruna

Kotamobagu, BP2MI (4/5) - Intensitas sosialisasi peluang kerja dan implementasi Undang-undang pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dilakukan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mendapat respons luar biasa dari masyarakat. Salah satunya seperti yang dilakukan BP2MI di Poyowa Besar Satu, Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kamis, (4/5/2023) malam.

Hadir dalam sosialisasi di Balai Desa Powoya Besar Satu, Taslim aktivis Karang Taruna menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang digelar BP2MI. Menurutnya cara BP2MI untuk merubah pola pikir masyarakat agar tidak menganggur sangat tepat. Hal itu bukan tanpa alasan, sambungnya. Bahwa banyak pemuda yang nganggur karena tidak mengetahui ada peluang kerja ke luar negeri.

"Terima kasih dan dukungan kami sebagai Karang Taruna di Poyowa kepada Kepala BP2MI, Pak Benny Rhamdani bersama jajarannya yang melaksanakan sosialisasi, sekaligus halal bihalal malam ini. Langkah yang dilakukan sangat membantu masyarakat, terlebih generasi muda untuk mencari informasi peluang kerja. Terlebih peluang kerja ke luar negeri. Kami juga sangat tertarik, insya Allah ada saudara, teman kami yang juga akan ikut proses bekerja ke luar negeri dengan cara yang resmi," kata Taslim.

Dalam kesempatan tersebut, di hadapan Camat dan Sangadi, bersama para Imam serta tokoh-tokoh agama, Benny Rhamdani mengajak masyarakat merebut peluang bekerja di luar negeri. Benny membeberkan jumlah PMI dari Kotamobagu masih sangat minim. Padahal bekerja di luar negeri gajinya fantastis mengalahkan gaji kepala daerah.

"Berdasarkan data pekerja migran Indonesia yang berasal dari Sulawesi Utara yaitu ribuan orang lebih, dari Kotamobagu sendiri masih sedikit. Di bawah angka 100 orang. Banyak anak muda dari Desa Poyowa yang boleh bekerja ke luar negeri melalui jalur resmi dan gajinya menggiurkan. Kalah gaji saya, kalah gaji kepala daerah," ujar Benny mengajak.

Tidak hanya itu, melalui sosialisasi yang digelar BP2MI dan halal bihalal tersebut, Benny meminta masyarakat berperan aktif dalam pencegahan jangan sampai PMI dimanfaatkan para calo. Di era kepemimpinan Presiden Jokowi, Benny mengatakan PMI diperlakukan sangat istimewa. Fasilitas yang dahulu tidak didapat PMI, sekarang diberikan pemerintah.

"Masyarakat Kotamobagu, lebih khusus di Poyowa Besar Satu saya minta berperan aktif, mengambil bagian untuk memerangi sindikat dan rentenir yang memanfaatkan PMI. Kejadian kekerasan terhada pekerja kita di luar negeri itu lantaran mereka bekerja melalui jalur yang tidak resmi. Sekarang ini, PMI diberikan fasilitas VVIP oleh pemerintah. Difasilitasi BP2MI, gratis bekerja ke luar negeri," tutur Benny tegas.

Informasi positif lainnya juga disampaikan Benny, dimana sindikat tidak lagi mendapat tempat di era keterbukaan saat ini. Keberhasilan BP2MI dalam melakukan tata kelola penempatan PMI, disadari Benny sebagai wujud dari kerja tim BP2MI. Secara eksternalnya kesuksesan itu karena ditopang berbagai stakeholder.

"Tidak gampang melawan sindikat, karena mereka menyebar kemana-mana dan melalui cara apa saja. Alhamdulillah di era saya memimpin BP2MI, semua sindikat gerah. Sindikat atau mafia penempatan pekerja ilegal PMI diperangi, tidak mendapat tempat seperti sebelum-sebelumnya. Saya katakan negara tak mungkin kalah melawan sindikat atau pihak swasta. Dan buktinya negara menang, negara ditakdirkan untuk menang dari berbagai penindasan," tutur Benny menutup. ** (Humas)