Telusuri Fenomena Pemberangkatan IlegaL, BP3MI Sultra Lakukan Kunjungan Ke Rumah Keluarga Korban
-
Konawe, BP2MI (7/8) - Pemberangkatan secara ilegal digawangi Oknum dan mafia yang merajalela semakin marak terjadi di Sulawesi Tenggara (Sultra). Di sisi lain, Balai Pelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sultra dan Pemerintah Daerah tak henti-hentinya memberikan edukasi dan penyebarluasan informasi ke berbagai lapisan masyarakat.
BP3MI Sultra menerima kembali aduan tentang adanya 5 Pekerja Migran Indonesia asal Kab. Konawe yang sedang mengalami masalah di Arab Saudi. Laporan ini disampaikan langsung oleh Ketua Komunitas Relawan (Kawan) PMI Kabupaten Konawe, Kurnia, melalui sambungan telepon kepada Kepala BP3MI Sultra La Ode Askar, Rabu (31/7/2024).
Sehari kemudian yakni pada hari Kamis (1/8/2024), Kepala BP3MI Sultra langsung menuju ke salah satu rumah keluarga korban yang beralamat di Desa Uelawu, Kecamatan Konawe, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra.
Di dampingi Ketua KAWAN PMI Konawe, Tim BP3MI Sultra bertemu dengan sejumlah keluarga korban yang diantaranya suami dari para korban. Turut hadir juga Sekretaris Desa Uelawu, yang merupakan kakak kandung dari salah satu korban lainnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam tersebut, keluarga dari PMI yang sedang mengalami masalah, Iwan, mengeluarkan semua unek-unek dan kegalauannya.
“Saya nasehati dia, pikirkan kembali rencanamu kerja ke arab. Dia bilang ini perusahaan resmi. Tapi saya heran, kok harus rubah identitas di Konawe Selatan, umurnya juga dikasih muda. Ini kan mencurigakan. Tapi dia tetap ngotot untuk berangkat”, ungkap Iwan dengan nada tegang kepada Tim BP3MI Sultra
Diketahui bahwa oknum yang memberangkatkan mereka berlima adalah seorang perempuan berinisial “E”. Oknum tersebut beberapa bulan terakhir sering tampak berkunjung ke rumah-rumah warga di Kec. Konawe. Kunjungan tersebutlah yang disinyalir untuk mempengaruhi istri-istri mereka untuk bekerja di Arab Saudi
“Istriku bilang resmi, dan ibu “E” ini sudah sering bawa orang ke Arab. Jadi dia bilang tidak akan ada masalah. Dia bilang istriku akan kerja sama majikan, digaji 15 juta perbulan”, ungkap Akbar, suami salah seorang korban.
“Istriku telpon saya sembunyi sembunyi hampir tiap malam pakai HP temannya. Dia bilang HPnya diambil majikan. Dia juga suka muntah-muntah, sakit-sakit lalu makan tidak teratur, tinggal di loteng. Terus baru sebulan disana sudah ganti majikan” Lanjut Akbar
Adapun keluarga korban yang mengadukan, PMInya tersebut berinisal “SL” dari Desa Uelawu dan “I” dari Desa Wonua Mbae yang keduanya dari Kec. Konawe, Kab. Konawe serta “R” dari Desa Sambeani, Kec. Abuki, Kab. Konawe sementara dua PMI lainnya keluarganya tidak sempat hadir pada pertemuan ini.
Kepala BP3MI Sultra La Ode Askar mengungkapkan agar berhati-hati dengan segala modus yang digunakan oleh para oknum. Begitu mudahnya termakan ajakan dan rela melepas istri-istrinya.
“Oknum merayu dengan uang. Jadi keluarga mudah dipengaruhi, tidak pikir nasib istrinya nanti disana. Istrinya juga pun terlalu gampang percaya, dipikirannya yang penting kerja” Ungkap Askar
“Pemerintah desa juga harus peduli dengan aktivitas warganya. Jangan dibiarkan warganya dipengaruhi oleh orang-orang luar yang akan membuat masalah” Lanjut Askar
Belakangan ini akan semakin banyak oknum-oknum yang menyebar ke penjuru-penjuru desa seiring permintaan tenaga kerja dari berbagai negara yang meningkat. Situasi ini akan memunculkan para agen-agen liar. Mereka akan melakukan semua upaya untuk memenuhi target penempatan dengan imbalan yang besar dari Bos besarnya.
Hasil dari pertemuan dengan keluarga korban ini, Pihak BP3MI Sultra akan mencari keberadaan saudari “E” untuk dimintai keterangan dan jika diperlukan akan dikasuskan jika tidak ada itikad dari yang bersangkutan untuk bertanggung jawab.
Selanjutnya, BP3MI Sultra akan berkoordinasi lebih intens dengan Pihak Dinas Tenaga Kerja Kab. Konawe agar lebih care dan mengambil langkah preventif dengan maraknya pemberangkatan ilegal di Kab. Konawe. Sudah banyak laporan dan aduan yang bersangkutan dengan warga konawe.
Sejak dulu, Negara timur tengah banyak menjadi tujuan dari PMI asal Konawe. Ada sistem perekrutan yang terstruktur yang masih berjalan di Konawe sehingga sampai kini pemberangkatan Ilegal ke Timur tengah masih terus berlanjut.(Humas/BP3MI Sultra)