Friday, 29 March 2024

Berita

Berita Utama

UPT BP2MI Denpasar Pantau Proses Pemulangan ABK KM Bandar Nelayan

-

00.05 23 May 2021 1765

UPT BP2MI Denpasar Pantau Proses Pemulangan ABK KM Bandar Nelayan

Denpasar, BP2MI (23/5) - Sejumlah 20 orang ABK (Anak Buah Kapal) KM Bandar Nelayan tenggelam di Samudera Hindia, Kamis (13/5/2021). Evakuasi berhasil dilakukan berkat kerja sama Kementerian Luar Negeri RI, TNI AL, Japan Coast Guard, Basarnas Bali, dan Angkatan Laut Australia. Kapal tersebut separuh tenggelam akibat terjangan badai. 

Dilaporkan 1 orang ABK cedera pada tangan kanannya sehingga harus memperoleh penanganan medis khusus di Perth, Australia. 19 orang lainnya kemudian dipulangkan dengan kapal perang HMAS ANZAC milik Angkatan Laut Australia. Setelahnya, para ABK dipindahkan ke KRI Escolar sebelum bersandar Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali, pada Jumat (21/5/2021), untuk menjalani pemeriksaan medis.

“BP2MI melalui UPT BP2MI Denpasar akan memantau dan mengawal kepulangan ABK yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Jakarta, bekerjasama dengan PT Bandar Nelayan,” imbuh Direktur Pelindungan dan Pemberdayaan Kawasan Amerika dan Pasifik, Seriulina Br. Tarigan yang ikut memantau pemulangan para ABK di Pelabuhan Tanjung Benoa. 

Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada, menjelaskan bahwa informasi tenggelamnya KM Bandar Nelayan diperoleh Basarnas pada tanggal 13 Mei 2021. Kapal dilaporkan mengalami kebocoran sehingga separuh tenggelam di Samudera Hindia sekitar 650 mil di laut sebelah barat Perth, Australia. Dan pada tanggal 15 Mei 2021, pihak Basarnas memperoleh informasi baru bahwa kapal FV Fukuseki Maru telah berhasil menyelamatkan 20 ABK KM Bandar Nelayan.

“Terkait dengan informasi bahwa 1 orang ABK merupakan warga Bali, kami sampaikan bahwa yang bersangkutan hanya kos beberapa bulan di Bali sebelum diberangkatkan. UPT BP2MI Denpasar sudah melakukan penelusuran dengan Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali dengan hasil bahwa ABK tersebut sebenarnya berasal dari Desa Wlahar Wangon Banyumas, Jawa Tengah,” papar Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan UPT BP2MI Denpasar, Anak Agung Gde Indra Hardiawan. 

Sementara ini, 19 ABK akan dikarantina di Hotel Aston Kuta Bali selama lima hari dan menjalani tes COVID-19, untuk memastikan tidak ada ABK yang terjangkit.

"Kepulangan para ABK ke daerah asal akan ditanggung PT Bandar Nelayan selaku agen yang memberangkatkan, setelah PT Bandar Nelayan memberikan keterangan pada KSOP Pelabuhan Tanjung Benoa,” tutup Agung. ** (Humas/UPT BP2MI Denpasar/Ayu)