Jakarta (11/2) – UPT BP2MI Jakarta memfasilitasi pengaduan, mediasi, dan advokasi pelindungan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) atas nama Kurnaesih yang ingin dipulangkan ke daerah asal di Subang, Jawa Barat. Kurnaesih tiba di kediamannya dengan selamat dan berkumpul bersama keluarga, Rabu (10/2/2021).

Kepala UPT BP2MI Jakarta, Mocharom Ashadi menjelaskan bahwa pelindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia harus menyeluruh, mulai dari sebelum bekerja hingga setelah kembali ke Tanah Air usai habis masa kontrak di negara penempatan.

“Pelindungan terhadap CPMI maupun PMI itu menyeluruh mulai dari sebelum bekerja hingga sesudah bekerja. Tugas pelindungan Calon Pekerja Migran Indonesia atau Pekerja Migran Indonesia sebelum bekerja adalah untuk mengimplementasikan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia khusus bagi CPMI yaitu Pasal 7 huruf (a) yaitu pelindungan sebelum bekerja, dan sebagai salah satu bentuk bahwa negara hadir untuk pelindungan PMI,” jelasnya.

Penanganan permasalahan kasus ini merupakan tindak lanjut pengaduan dari  Tenaga Ahli Anggota DPR RI Komisi IX yang menyampaikan bahwa Kurnaesih mengalami ketidakjelasan pemberangkatan ke negara penempatan Taiwan sehingga ia dan pihak keluarganya memutuskan untuk dipulangkan dari tempat penampungan milik PT Alfira Perdana Jaya karena sudah lama tidak pulang dan bertemu dengan keluarga.

Selanjutnya, UPT BP2MI Jakarta melakukan panggilan klarifikasi terhadap PT Alfira Perdana Jaya pada Senin (08/2/2021), dihadiri Direktur PT Alfira Perdana Jaya, Parlintongan Sihombing beserta staf. Dari klarifikasi tersebut diperoleh hasil bahwa PT Alfira Perdana Jaya akan memulangkan Kurnaesih dalam tempo waktu dua hari dan tidak akan melakukan permintaan jaminan kepadanya.

Kepulangan Kurnaesih ini membuat pihak keluarga menyampaikan terimakasih atas bantuan penanganan permasalahan yang dialami oleh Kurnaesih. ** (Humas/UPT BP2MI Jakarta/odw/pw)

-