Wednesday, 24 April 2024

Berita

Berita Utama

Wujudkan Misi CPMI Kompetitif, BP2MI Terus Gandeng Lembaga Pendidikan

-

00.11 1 November 2022 934

Wujudkan Misi CPMI Kompetitif, BP2MI Terus Gandeng Lembaga Pendidikan

Jakarta, BP2MI (1/11) Dalam rangka kolaborasi penguatan kompetensi Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI), Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali memperluas ruang lingkup kemitraan melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan Lembaga dan Institusi Pendidikan. 

Penandatanganan Kerjasama melibatkan Lembaga Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, serta Institusi Pendidikan antara lain, Universitas Negeri Malang, Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Muhammadiyah Kalimantan Barat dan Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Syeidza Saintika Sumatera Barat dihelat di Ruang Command Center BP2MI, Selasa (1/11/2022).

Deputi Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Irjen Pol. Achmad Kartiko mewakili Kepala BP2MI  mengungkapkan, BP2MI dalam pelaksanaan tugas fungsinya tidak dapat bekerja sendiri dan senantiasa mengutamakan kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga (K/L), termasuk Lembaga Pendidikan, Pemerintah Daerah (Pemda) hingga level Desa, yang tertuang dalam Undang-undang nomor 18 tahun 2017.

“Sudah tepat kiranya BP2MI menggandeng lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang kredibel, untuk berkontribusi, bergotong-royong menyiapkan kompetensi para Pekerja Migran Indonesia, baik itu kompetensi teknis, dan kemampuan bahasa agar mampu bersaing dan berkompetisi dengan para pekerja migran dari negara-negara lain. Sebelum penandatanganan Kerjasama hari ini, BP2MI telah menjalin 228 kerjasama dengan rincian 126 kerjasama dengan Pemda, 67 kerjasama dengan lembaga Pendidikan, 30 kerjasama lintas K/L, serta 5 kerjasama dengan pihak luar negeri”, terang Kartiko.

Kartiko menambahkan, Indonesia tengah dihadapkan pada realitas penempatan Pekerja Migran secara Ilegal yang hingga hari ini masih marak terjadi.

“Dalam  dua Tahun terakhir, sekurang-kurangnya BP2MI telah menangani PMI Terkendala sebanyak 79.153, PMI yang sakit sebanyak 3.306 dan 1.421 jenazah. Potret kelam ini harus kita akhiri. Sesuai arahan Kepala BP2MI, kami tidak henti-hentinya memerangi sindikasi penempatan ilegal PMI, dan ini kami canangkan sebagai salah satu program prioritas BP2MI”, tegasnya.

Lebih lanjut, Kartiko menyampaikan tren penempatan pada tahun 2022 berada pada jalur yang positif, dimana per 13 September 2022, penempatan PMI sudah mencapai angka 108.176. 

“Kami mengapresiasi penandatanganan Kerjasama yang dilakukan dengan Lembaga Pendidikan hari ini. Kami berharap kolaborasi yang kita jalin dapat mengakselerasi tren positif penempatan PMI yang berbasis kompetensi sebagai upaya menekan angka pengangguran dan memberikan multiplier effect bagi pembangunan khususnya pada daerah-daerah yang menjadi kantong-kantong PMI”, tutup Kartiko.

Sekretaris Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan, Kusdiantoro mengungkapkan,  pihaknya menyambut baik Penandatanganan Kerjasama dengan BP2MI sebagai wujud kolaborasi yang telah lama dijalin.

“Kami memiliki 41 Unit Pelayanan Teknis (UPT) dimana 20 diantaranya merupakan lembaga Pendidikan, baik setingkat D4, D3 dan SMK yang berfokus pada pendidikan vokasi dengan muatan kurikulum 70 persen praktik dan 30 persen teori. Lulusan kami tersebar di seluruh Indonesia dengan memegang setidaknya tiga sertifikasi yang terstandar. Melalui Kerjasama ini kami berharap lulusan-lulusan kami yang memiliki kompetensi dapat mengisi peluang kerja ke luar negeri”, ungkapnya.

Kusdiantoro menambahkan, kerjasama yang dibangun dengan BP2MI sejalan dengan semangat lembaganya untuk mewujudkan suatu sistem pendidikan perikanan dan kelautan yang menghasilkan SDM terampil untuk siap berkerja di dalam maupun di luar negeri.

“Kerjasama Ini adalah momentum yang berharga untuk turut memajukan SDM bidang kelautan dan perikanan di Indonesia dan terlibat mendorong peningkatan kesejahteraan para pahlawan devisa”, pungkas Kusdiantoro.

Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Hariyono dalam sambutannya mengungkapkan Kerjasama ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pihaknya untuk menghasilkan alumni yang kompetitif dan siap berkecimpung dalam dunia kerja di luar negeri.

“Saat proses penyusunan Kesepakatan, kami tergelitik atas satu pertanyaan, yakni apakah telah dilakukan pemetaan mahasiswa yang akan bekerja di luar negeri? Kami merasa tertantang untuk menyusun kurikulum bagi mahasiswa agar bisa menguasai kemampuan terkhusus kemampuan bahasa untuk negara-negara tujuan penempatan. Semoga di bawah koordinasi BP2MI kita bisa mewujudkan diaspora Indonesia yang maju sebagaimana telah dilakukan oleh Negara China dan India”, ungkapnya. 

Giat penandatanganan kerjasama diakhiri dengan penyajian fasilitas pendataan pelindungan PMI yang terdapat di Command Center BP2MI.***(Humas/AH/MJV)