Bahas Tagar Kabur Aja Dulu, BP3MI Lampung Hadiri Siniar TVRI Lampung
-

Bahas Tagar Kabur Aja Dulu, BP3MI Lampung Hadiri Siniar TVRI Lampung
Lampung, KemenP2MI (19/02/2025) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Lampung berkesempatan menghadiri siniar edukasi ‘’Podcast Tapis’’ yang diselenggarakan TVRI Lampung, pada Rabu (19/2/2025).
Siniar kali ini mengusung tema ‘’Kabur Aja Dulu’’ yang sedang trend di kalangan anak muda terutama gen Z yang menjadi trending topik di berbagai platform media sosial.
Hadir menjadi pembicara langsung dalam siniar tersebut, Kepala BP3MI Lampung Ahmad Fauzi memulai bincang hangat membahas topik tersebut dipandu Niko Anggayu.
‘’Tentunya ada banyak hal yang akan kita informasikan dan juga pastinya akan kita diskusikan terkait fenomena ini,’’ ucap Niko.
Ahmad Fauzi menyampaikan fenomena anak-anak muda yang mulai hijrah ke luar negeri bukan fenomena baru di Indonesia. Banyak hal yang melatarbelakanginya, dimulai dari keinginan melanjutkan pendidikan, memulai karir dengan magang atau bekerja sampai dengan menikah dan menetap di negara tujuannya.
‘’Namun sejujurnya, kami melihat bahwa fenomena ini bentuk aspirasi kalangan anak muda kita yang merasa sulit sekali memperoleh pekerjaan di Indonesia. Jikapun ada, gajinya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,’’ jelas Fauzi.
Merujuk data yang dikeluarkan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, di tahun 2024 saja tercatat 272.164 WNI yang berangkat bekerja ke luar negeri. Mayoritas bekerja di sektor informal dan didominasi oleh pekerja perempuan yang bekerja di Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura, Jepang dan Korea Selatan.
‘’Ini data yang tercatat ya, yang tidak tercatat tentu lebih banyak lagi. Setidaknya ada 2 faktor yang mempengaruhi keputusan orang untuk bermigrasi dalam rangka bekerja ke luar negeri, faktor pendorongnya yakni minimnya lapangan kerja yang ada di dalam negeri, rendahnya tingkat pendidikan warga negara, faktor ekonomi dan kemiskinan, serta kesenjangan upah antar negara yang mencolok, namun ada juga yang bekerja ke luar negeri sebagai bentuk aktualisasi diri. Sementara di luar negeri banyak lapangan pekerjaan di bidang tertentu yang belum terisi, bisa karena faktor kesadaran ataupun mayoritas warga negaranya berusia lanjut, inilah menjadi faktor penariknya,’’ tambah Fauzi.
Kepala BP3MI Lampung menjelaskan bahwa negara tidak dalam posisi mendorong orang untuk bekerja ke luar negeri, namun ketika ada yang berminat bekerja ke luar negeri, negara wajib memfasilitasinya, memastikan mereka aman bekerja di sana, terlindungi dan terjamin haknya selama bekerja karena itu hak setiap warga negara. Harapannya tentu ketika pulang ke Indonesia dapat membangun kembali negaranya melalui pengetahuan dan pengalamannya selama bekerja disana.
‘’Jadi untuk yang berminat bekerja ke luar negeri, jangan kabur ya, siapkan bekal kompetensi dan mental yang kuat sebagai pekerja terampil dan profesional, bekerja saja sesusai prosedur, berangkat resmi melalui lembaga penempatan yang sudah diakui negara, pelajari isi kontak kerjanya secara seksama, jangan pernah berangkat melalui calo atau sponsor yang tidak bertanggung jawab dengan iming-iming gaji besar yang tidak logis yang terpenting cari informasi kerja melalui melalui kanal resmi milik pemerintah,” tutup Fauzi. ** (Humas/BP3MI Lampung/MM).