Friday, 5 July 2024

Berita

Berita Utama

BP2MI Kembali Sosialisikan Pencegahan TPPO di Lombok Timur

-

00.06 29 June 2024 206

BP2MI Kembali Sosialisikan Pencegahan TPPO di Lombok Timur

Lombok Timur, BP2MI (29/6) – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melaksanakan Sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Kamis (27/6) hingga Jumat (28/6).

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati, mengatakan sosialisasi ini penting dilakukan untuk mengkomunikasikan ketentuan dan peraturan yang diberlakukan untuk Pekerja Migran Indonesia. 

“Kita kadang suka tabu bicara tentang Pekerja Migran Indonesia. Padahal Pekerja Migran Indonesia ini adalah pahlawan devisa yang selalu membawa devisa dan menghasilkan devisa sangat besar untuk anggaran Indonesia. Kita harus berterima kasih kepada teman teman Pekerja Migran Indonesia yang sudah menghasilkan devisa,” ujar Kurniasih.

Kurniasih melanjutkan, BP2MI selalu memberikan proteksi dan layanan terbaiknya dari proses pemberangkatan pada saat sebelum, selama, dan sesudah bekerja.

“Yuk kita berangkatnya secara prosedural. Tidak susah dan tidak sulit. Alhamdulillah BP2MI sekarang sudah mempermudah proses untuk pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia, dan insya Allah semuanya akan menjadi lebih aman lebih terproteksi,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Sistem dan Strategi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI, Abd. Ghofar, menghimbau para Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) untuk bekerja ke luar negeri secara prosedural dan berhati-hati. Ia turut menceritakan kepulangan pekerja migran yang terkendala.

“Setiap hari kita menerima pemulangan yang sakit lima orang per hari. Kemudian tiap harinya dua sampai tiga orang pulang dalam keadaan di peti mati,” ujar Ghofar, Kamis (27/6).

Namun, Ghofar juga menceritakan besarnya gaji yang diperoleh bagi para pekerja migran yang prosedural, utamanya melalui skema penempatan Government to Government (G to G).

“G to G dengan tiga negara, yaitu Korea Selatan. Gajinya 22 juta minimal. Kalau bisa irit, 15 juta bisa dibawa pulang. Jepang gajinya 17 juta, kalau lembur bisa 20 juta. Kalau hemat, 10 juta bisa dibawa pulang. Untuk Jerman gajinya 40 juta,” imbuhnya. **(Humas/MSA)