BP3MI Bali Selenggarakan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia di Kabupaten Buleleng
-

BP3MI Bali Selenggarakan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia di Kabupaten Buleleng
Buleleng, BP2MI (17/6) - Guna meningkatkan semangat kewirausahaan Pekerja Migran Indonesia purna, Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali melaksanakan kegiatan Pemberdayaan PMI Purna di Desa Sambangan, Kabupaten Buleleng, Bali bagi 20 orang Pekerja Migran Indonesia purna yang sebelumnya bekerja di kapal pesiar, spa terapis di Turki, dan lain-lain. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama empat hari dari tanggal 12 Juni hingga 16 Juni 2023.
Para peserta memperoleh ilmu tentang pengurusan perizinan usaha dari Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi UKM Kabupaten Buleleng serta materi tentang kredit usaha dan akses permodalan dari Bank BPD Bali. IB Mahendra selaku anggota Perkumpulan Wirausaha (Perwira) Pekerja Migran Indonesia di Provinsi Bali juga memberikan kiat-kiat dalam merintis sebuah usaha serta membangun motivasi kewirausahaan bagi para peserta.
Kepala BP3MI Bali, Anak Agung Gde Indra Hardiawan, menyampaikan rasa terima kasihnya pada seluruh pihak yang terlibat dalam kelancaran kegiatan.
"Selain kepada para pemateri, kami juga berterima kasih pada Disnaker Buleleng atas kerjasama yang baik dalam melancarkan kegiatan pemberdayaan selama empat hari ini. Kepada para peserta, saya berpesan agar ilmu yang diperoleh dapat digunakan dengan baik karena PMI tidak bisa terus menerus bekerja ke luar negeri sampai tua. Berwirausaha adalah solusi yang dapat diambil untuk menunjang perekonomian saat sudah menjadi PMI Purna,” tutup Agung.
Dalam sesi praktik, BP3MI Bali menggandeng I Gede Nova Sumiartha dan Luh Irma Susanthi dari Seamen, yang merupakan perusahaan pembuat bumbu dan makanan kering yang menarget para kru kapal pesiar sebagai pelanggan utama.
"Saya paham bahwa salah satu yang dirindukan oleh para kru kapal saat bekerja di kapal adalah masakan Bali. Oleh karena itu, saya melihat potensi dalam pemasaran bumbu Bali dan makanan kering khas Bali yang bisa dibawa-bawa ke kapal pesiar. Produk Seamen sudah terdaftar dan memiliki standar pengemasan yang baik sehingga dapat dibawa ke kapal pesiar. Kami siap merangkul para PMI purna yang mengikuti pelatihan dan membantu memasarkan produk yang sudah mereka buat,” terang Nova.
Dalam kegiatan pelatihan, para peserta dibagi menjadi dua kelompok dan diajari cara membuat sambal bawang ekstra pedas, teri kacang pedas manis khas Bali, serta bawang goreng original. Tidak hanya itu, para peserta juga dibekali ilmu tentang pengemasan produk yang higienis serta teori pemasaran umum.
Ni Luh Mayani, salah satu peserta yang merupakan mantan spa terapis di Turki, menyatakan bahwa kegiatan pemberdayaan ini sangat bermanfaat. “Ke depannya, saya berharap bisa membangun usaha saya sendiri dengan berbekal ilmu-ilmu yang sudah diajarkan selama empat hari ini,” ucap Mayani. ** (Humas/BP3MI Bali)