Friday, 26 September 2025
logo

Berita

Berita Utama

BP3MI Sulawesi Tengah Terima Kunjungan Ditjen Imigrasi Palu dalam Rangka Kolaborasi Program Pembinaan Desa

-

00.09 11 September 2025 238

BP3MI Sulawesi Tengah Terima Kunjungan Ditjen Imigrasi Palu dalam Rangka Kolaborasi Program Pembinaan Desa

Palu, KemenP2MI (11/09) – Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Sulawesi Tengah (BP3MI Sulteng), Mustaqim menerima kunjungan dari Ditjen Imigrasi Kelas I TPI Palu, Rabu (10/09/2025).

Kunjungan ini dipimpin Kepala Sub-seksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Arya Primanto dan beberapa staf dari Ditjen Imigrasi Palu. Arya Primanto menyampaikan bahwa maksud dan tujuan melakukan kunjungan dalam rangka kolaborasi program pembinaan desa.

“Program bina desa adalah inisiatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa tentang hukum keimigrasian dan mencegah tindak pidana internasional seperti tindak pidana perdagangan orang,” jelas Arya.

Kegiatan pembinaan desa ini sejalan dengan program dari Kementerian  Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) yaitu Desa Migran Emas. Di mana Desa Migran Emas merupakan pusat keunggulan yang mengintergrasikan edukasi migran aman, layanan informasi, bantuan hukum, dan program reintegrasi. Imigrasi Palu juga meminta BP3MI Sulawesi Tengah sebagai mitra Ditjen Imigrasi untuk menjadi narasumber pada kegiatan sosialisasi desa binaan Ditjen Imigrasi Palu.

Materi yang akan disampaikan oleh BP3MI Sulawesi Tengah yaitu terkait penguatan dan pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia.

“BP3MI Sulawesi Tengah tentu sangat menyambut baik inisiatif dari Imigrasi Kelas I TPI Palu, untuk berkolaborasi dalam rangka pembinaan Desa dari sisi Imigrasi maupun dari sisi Kementerian Pelindungan Pekejra Migran Indnoesia. Kami berharap kolaborasi ini memperkuat semangat pelindungan Pekerja Migran Indonesia,” tutur Mustaqim.

Ditjen Imigrasi merupakan mitra strategis dalam pelindungan Pekerja Migran Indonesia, terutama pelindungan sebelum bekerja untuk memastikan setiap Pekerja Migran Indonesia memiliki dokumen Imigrasi yang lengkap dan sesuai yang dipersyaratkan sebelum berangkat.

“Kolaborasi ini penting dilakukan, terutama dalam pembinaan desa.  Program ini biasanya melibatkan berbagai kegiatan seperti sosialisasi tentang hukum keimigrasian, pelatihan pembuatan paspor, dan upaya untuk mempermudah akses layanan imigrasi bagi penduduk desa,” ungkap Arya.

Rapat ini menghasilkan keputusan bahwa kegiatan akan dilakukan secara berkala dengan dukungan anggaran bersama. ** (Humas/BP3MI Sulawesi Tengah)