Palu, KemenP2MI (19/9/2025) – BP3MI Sulawesi Tengah tengah mematangkan persiapan kegiatan Seminar Kesehatan Mental bertema “Jiwa yang Kuat, Tangguh Menatap Masa Depan” bagi Purna Pekerja Migran Indonesia. Kegiatan dijadwalkan berlangsung pada 22–24 September 2025 di Hotel Best Western Coco Plus Palu.

Seminar ini akan diikuti oleh 100 Purna Pekerja Migran Indonesia dari lima desa di Kabupaten Sigi yang telah ditetapkan sebagai Desa Migran Emas sejak Januari 2025, yaitu Desa Langaleso, Kaleke, Baluase, Sibowi, dan Pesaku. Masing-masing desa menyiapkan 20 peserta.

“Seminar kesehatan mental ini sangat penting, karena tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menjadi ruang berbagi pengalaman dan memperkuat ketahanan psikologis purna Pekerja Migran Indonesia dalam menghadapi tantangan dunia kerja,” ujar Krissandy, Pengantar Kerja Ahli Pertama BP3MI Sulteng.

Untuk memperkuat pelaksanaan, BP3MI Sulteng menggandeng berbagai pihak, antara lain Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, perangkat desa, serta psikolog sebagai narasumber.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental, mengelola stres, serta membangun pola hidup sehat sebagai bekal produktivitas dan kemandirian di masa depan. ***(HUMAS BP3MI PALU)

Palu, KemenP2MI (19/9/2025) – BP3MI Sulawesi Tengah tengah mematangkan persiapan kegiatan Seminar Kesehatan Mental bertema “Jiwa yang Kuat, Tangguh Menatap Masa Depan” bagi Purna Pekerja Migran Indonesia. Kegiatan dijadwalkan berlangsung pada 22–24 September 2025 di Hotel Best Western Coco Plus Palu.

Seminar ini akan diikuti oleh 100 Purna Pekerja Migran Indonesia dari lima desa di Kabupaten Sigi yang telah ditetapkan sebagai Desa Migran Emas sejak Januari 2025, yaitu Desa Langaleso, Kaleke, Baluase, Sibowi, dan Pesaku. Masing-masing desa menyiapkan 20 peserta.

“Seminar kesehatan mental ini sangat penting, karena tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menjadi ruang berbagi pengalaman dan memperkuat ketahanan psikologis purna Pekerja Migran Indonesia dalam menghadapi tantangan dunia kerja,” ujar Krissandy, Pengantar Kerja Ahli Pertama BP3MI Sulteng.

Untuk memperkuat pelaksanaan, BP3MI Sulteng menggandeng berbagai pihak, antara lain Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, perangkat desa, serta psikolog sebagai narasumber.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental, mengelola stres, serta membangun pola hidup sehat sebagai bekal produktivitas dan kemandirian di masa depan. ***(HUMAS BP3MI PALU)