Thursday, 26 December 2024
logo

Berita

Berita Utama

Ke Warga Majalengka, Menteri Karding Janji Perkuat Pelatihan Skill di LPK, Sikat Calo yang Beroperasi

-

00.11 13 November 2024 357

Ke Warga Majalengka, Menteri Karding Janji Perkuat Pelatihan Skill di LPK, Sikat Calo yang Beroperasi

Majalengka, KPPMI/BP2MI (13/11)  - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding mengingatkan agar calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) untuk menempuh jalur resmi jika ingin bekerja di luar negeri. Selain jalur resmi, skill mumpuni harus dimiliki setiap CPMI.

"Skill atau keahlian adalah hal yang terpenting untuk Pekerja Migran, kami terus mensosialisasikan agar pekerja migran untuk menempuh jalur yang resmi dan prosedural," ujar Menteri Karding saat Sosialisasi penempatan dan Perlindungan PMI di Kabupaten Majalengka, Rabu 13/11/2024.

Warga Majalengka begitu antusias mengikuti sosialisasi penempatan dan perlindungan PMI ini. Hadir pula Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi. 

Menteri Karding menambahkan, Kabupaten Majalengka adalah daerah potensial atau kantung Pekerja Migran Indonesia. Dengan tingginya tingkat pekerja migran maka wajib dijaga lewat keamanan yang tinggi pula.

Karding juga sempat menyinggung pesan Presiden Prabowo Subianto untuk membuka peluang kerja di luar negeri. Nah, untuk menggapai peluang itu maka CPMI harus memiliki skill dan terdaftar. Tugas kementerian, tegas Karding,  memastikan fasilitasi dan sejumlah  pelatihan skill baik dari Lembaga Pelatih Kerja (LPK) atau perusahaan berjalan benar dan sesuai prosedur. 

"Ada perusahaan nakal atau LPK nakal dan calo harus diberikan sanksi, harus dipenjara dan cabut izinnya. Ini kita pastikan," tegasnya. 

Sementara itu Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi menambahkan, kegiatan sosialisasi menjadi penting untuk masyarakat di Kabupaten Majalengka. Ini merupakan salah satu faktor pendorong untuk bekerja di luar negeri. 

"Kesempatan bekerja di luar negeri harus bisa dimanfaatkan dengan baik. Terutama kepada pencarian pekerja. Sehingga pengangguran di Majalengka akan berkurang," demikian Dedi.*(Humas)