Thursday, 6 February 2025
logo

Berita

Berita Utama

Siapkan CPMI Terampil, Menteri Karding Rangkul 26 Ribu Pesantren NU dan 200 LPTNU

-

00.02 6 February 2025 46

Siapkan CPMI Terampil, Menteri Karding Rangkul 26 Ribu Pesantren NU dan 200 LPTNU

Jakarta, KP2MI (5/2) – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding terus mengoptimalkan pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) terampil dengan menggandeng 26 ribu pesantren Nahdlatul Ulama (NU) dan lebih dari 200 Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU).

Upaya menggenjot kompetensi PMI itu dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Menteri Karding dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam rangkaian kegiatan Munas dan Konbes NU 2025 di Sultan Hotel and Residence, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

“Nahdlatul Ulama sebagai salah satu ormas terbesar di Indonesia mempunyai lembaga pendidikan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Sekitar 26 ribu pesantren dan lebih dari 200 lembaga pendidikan tinggi di bawah amanat NU. Ini yang akan kita semua kerjasamakan,” ungkap Menteri Karding.

Menteri Karding mengatakan, selain mengenai penyiapan pendidikan dan pelatihan, penandatangan nota kesepahaman tersebut juga menyertai langkah-langkah pelindungan bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CMPI).

Dia menjelaskan, bonus demografis yang dinikmati bangsa ini harus dioptimalkan sehingga dapat menciptakan generasi emas Indonesia. Kesempatan tersebut harus diraih dengan menciptakan peluang-peluang, termasuk kebutuhan pasar luar negeri terhadap Pekerja Migran Indonesia yang kompeten.

“Menyambut Indonesia Emas 2045 dan revolusi industri 5.0, semua lembaga harus bekerja sama demi kesejahteraan di periode yang rawan ini. Banyak negara-negara masih memulihkan ekonomi dari zaman pandemi Covid, dengan cara membuka diri kepada pekerja migran, termasuk dari Indonesia,” tuturnya.

Menteri Karding mengatakan, pekerja migran yang ditempatkan di luar negeri nantinya tidak akan mengalami keterbatasan karena Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) telah menyiapkan strategi peningkatan kualitas kompetensi CPMI.

“Dari sinilah jaringan sekolah NU dapat ikut andil melindungi pekerja migran Indonesia dari sisi pendidikan,” ucap Menteri Karding.

Dia pun berpendapat, pengetahuan dasar tentang isu global yang menjadi bagian dari pendidikan di lingkup pengajaran bisa menjadi bekal masyarakat yang hendak bekerja di luar negeri, termasuk menghindari modus-modus kejahatan yang semakin kreatif.

“Saya percaya organisasi pendidikan di bawah NU, dari pusat sampai tingkat kabupaten, dan otonom masing-masing pribadi insan NU dapat menyambut tantangan kesejahteraan di masa depan. Saya berharap dari penandatanganan ini, ada hasil konkrit yang bermanfaat langsung kepada masyarakat,” pungkas Menteri Karding.** (Humas/BJG)