Friday, 26 September 2025
logo

Berita

Berita Utama

Tragedi Bukit Jambul: BP3MI Aceh Dampingi Pemulangan Jenazah Pekerja Migran Indonesia ke Aceh Tamiang

-

00.08 11 August 2025 325

Tragedi Bukit Jambul: BP3MI Aceh Dampingi Pemulangan Jenazah Pekerja Migran Indonesia ke Aceh Tamiang

Aceh Tamiang, KemenP2MI (8/8) – Balai Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Aceh melalui Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Aceh Tamiang menyerahkan bantuan tanggap darurat sekaligus serah terima jenazah almarhum Syahrul Ramadhan, Pekerja Migran Indonesia asal Kabupaten Aceh Tamiang yang meninggal dunia di Malaysia akibat dugaan pengeroyokan, pada Jumat (8/8/2025). Pekerja migran tersebut meninggal di kawasan Bukit Jambul, Penang, Malaysia, pada Sabtu (2/8/2025).

Jenazah almarhum tiba di Bandara Internasional Kualanamu pukul 09.00 WIB dan dibawa menuju rumah duka di Dusun Amal, Kampung Sampaimah, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, yang tiba pada pukul 14.30 WIB. Tim P4MI Aceh Tamiang hadir langsung dalam proses serah terima jenazah dan menyerahkan bantuan tanggap darurat kepada pihak keluarga yang diwakili oleh adik kandung almarhum, Muzakir.

Muzakir menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada BP3MI Aceh atas bantuan tanggap darurat dan dukungan pemulangan jenazah secara cepat, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tamiang atas partisipasi langsung, serta seluruh pihak yang mendampingi proses hingga jenazah tiba di rumah duka.

Mewakili Kepala BP3MI Aceh, Siti Rolijah, Koordinator P4MI Aceh Tamiang, Agustianur; menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya almarhum serta menegaskan pentingnya bekerja ke luar negeri secara prosedural.

“Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat, bahwa bekerja secara resmi melalui jalur yang benar dapat memberikan perlindungan hukum dan keselamatan yang lebih terjamin. KP2MI melalui BP3MI Aceh akan terus hadir memberikan pendampingan, termasuk pada situasi terberat sekalipun seperti hari ini,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan keluarga, almarhum berangkat ke Malaysia secara nonprosedural pada tahun 2020 melalui jalur laut. Selama 2020–2022 ia bekerja di perkebunan sawit sebagai pemanen, kemudian beralih ke kedai runcit di Penang. Tahun 2024 berhenti bekerja karena masalah upah, dan pada 2025 berjualan kelapa muda dan gorengan di Bukit Jambul dengan penghasilan sekitar RM 50 per hari.

Kejadian naas bermula saat almarhum sedang bermain dengan anak-anak di lokasi tersebut. Melihat patroli polisi melintas, almarhum mencoba menghindar karena tidak memiliki dokumen resmi. Video yang diterima keluarga menunjukkan almarhum dikeroyok sejumlah orang hingga tergeletak bersimbah darah, sementara dua oknum polisi diduga tidak mencegah dan bahkan terlibat. Pihak keluarga menegaskan bahwa almarhum tidak memiliki riwayat penyakit kronis.

Mewakili Bupati Aceh Tamiang, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tamiang, Rafe’i, juga menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam.

“Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang sangat berduka atas musibah yang menimpa salah satu putra daerah ini. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mengambil pelajaran, agar selalu menempuh jalur resmi ketika ingin bekerja di luar negeri. Pemkab Aceh Tamiang bersama instansi terkait akan terus bersinergi untuk memberikan edukasi, perlindungan, dan pendampingan bagi seluruh calon pekerja migran,” ungkapnya.

Kepala BP3MI Aceh menegaskan kembali komitmennya dalam memberikan pelayanan, pendampingan, dan perlindungan bagi seluruh Pekerja Migran Indonesia, baik yang sedang bekerja, purna, maupun keluarganya. Kejadian ini diharapkan menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat akan pentingnya mematuhi prosedur resmi penempatan, demi keselamatan, kesejahteraan, dan perlindungan hukum yang maksimal di negara tujuan.

Hadir Petugas P4MI Aceh Tamiang, Agustianur, Kamaruzzaman, Adliansyah Putra, Sri Utami, dan Hendra Ermanto. Turut hadir pula Kepala Disnakertrans Kabupaten Aceh Tamiang Rafe’I; Kabid Pelatihan dan Produktivitas Rosnifah; Kepala Desa Sampaimah Zul Aqli; serta perwakilan Persatuan Aceh Seranto. ** (Humas/BP3MIAceh/P4MIAceh Tamiang/DW/SU)