Bersama GMIM, BP3MI Sulut Tegaskan: Jangan Tergiur Kerja ke Kamboja
-

Jajaran BP3MI Sulawesi Utara dengan GMIM Sepakat Hindari Kerja ke Kamboja, (21/5/2025)
Manado, KP2MI (21/5) — Dalam upaya melindungi generasi muda dari praktik kerja Nonprosedural di luar negeri, Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Utara menggandeng Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM).
Kepala BP3MI Sulawesi Utara, M. Syachrul Afriyadi, melakukan kunjungan resmi ke Kantor Sinode GMIM di Kota Tomohon dan diterima oleh Plt. Ketua Sinode, Pdt. Janny Rende, M.Th beserta jajaran.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BP3MI Sulut menyampaikan keprihatinannya atas meningkatnya jumlah pemuda asal Sulawesi Utara yang tergiur bekerja di negara-negara seperti Kamboja, Myanmar, Vietnam, dan Laos.
Banyak dari mereka direkrut sebagai operator judi online atau bahkan terlibat dalam praktik penipuan daring (scamming).
Data menunjukkan bahwa Sulawesi Utara menempati posisi kedua setelah Sumatera Utara dalam hal jumlah pekerja migran yang berangkat ke Kamboja secara nonprosedural.
Menanggapi hal itu, Pdt. Janny Rende menegaskan komitmen Sinode GMIM untuk turut berperan aktif dalam pencegahan.
“Sinode akan menghimbau seluruh jemaat GMIM agar tidak tergiur bekerja ke luar negeri tanpa melalui prosedur yang sah, terutama ke negara-negara berisiko tinggi seperti Kamboja,” tegasnya.
BP3MI Sulut juga menyoroti peluang kerja luar negeri yang legal dan menjanjikan, khususnya di negara penempatan seperti Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.
Syachrul mengajak para pemuda GMIM untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin agar dapat bersaing mengisi peluang kerja tersebut secara legal dan bermartabat.
Apresiasi pun disampaikan kepada Sinode GMIM yang selama ini konsisten memberikan pendampingan dan pembinaan rohani kepada para Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong dan Jepang, di mana telah berdiri gereja GMIM sebagai tempat penguatan iman dan komunitas.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam menciptakan perlindungan menyeluruh bagi para calon Pekerja Migran Indonesia asal Sulawesi Utara, sekaligus memperkuat kesadaran jemaat akan pentingnya migrasi yang aman, legal, dan bermartabat. **(Humas/BP3MI Sulawesi Utara)