Wednesday, 23 July 2025
logo

Berita

Berita Utama

BP3MI Aceh Gelar Sosialisasi Migrasi Aman di Aceh Tenggara: Cegah Warga Jadi Korban Perdagangan Orang

-

00.06 24 June 2025 117

BP3MI Aceh Gelar Sosialisasi Migrasi Aman di Aceh Tenggara: Cegah Warga Jadi Korban Perdagangan Orang

Kutacane, KemenP2MI (24/6) — Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Aceh menggelar Sosialisasi Pencegahan Pekerja Migran Indonesia Non Prosedural dan Migrasi Aman yang diikuti oleh berbagai unsur pemerintah, aparatur desa, serta tokoh masyarakat yang berjumlah 50 Peserta di Aula Hotel Bru Dihe Kabupaten Aceh Tenggara, Selasa (24/6/2025).

Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan Kabupaten Aceh Tenggara, Rahmad Fadli yang menekankan pentingnya edukasi tentang migrasi kepada perangkat desa dan masyarakat.

"Informasi tentang tata cara bekerja ke luar negeri sangat dibutuhkan di semua wilayah. Dengan informasi yang tepat, masyarakat bisa menghindari praktik ilegal dan menjadi pekerja migran yang aman dan terlindungi," ujarnya.

Kepala BP3MI Aceh, Siti Rolijah yang juga membuka secara resmi kegiatan tersebut, menyampaikan bahwa sinergi lintas sektor dari pemerintah pusat hingga desa adalah kunci pencegahan keberangkatan Pekerja Migran Indonesia secara unprosedural.

"Kita semua punya peran. Jangan biarkan masyarakat kita menjadi korban calo dan jaringan perdagangan orang hanya karena kurang informasi," tegas Siti.

Sesi materi menghadirkan para narasumber kompeten yang memberikan wawasan komprehensif dari berbagai perspektif. Kanit PPA Polres Aceh Tenggara, Bripka Polisi Rahmat Hidayat Nasution, menyampaikan materi Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Ia menegaskan pentingnya peran aparat dan masyarakat dalam mendeteksi serta melaporkan indikasi TPPO.

Sementera itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Aceh Tenggara, Sunardi, memaparkan Manfaat Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi Pekerja Migran Indonesia mulai dari perlindungan sebelum berangkat, saat bekerja, hingga kembali ke tanah air.

Hadir pula Pengantar Kerja Ahli Madya BP3MI Aceh, Delina Haloho dan Pengantar Kerja Ahli Muda BP3MI Aceh, Fauzah Marhamah, memberikan materi tentang Tata Cara Bekerja ke Luar Negeri secara Aman dan Prosedural, serta penjelasan detail mengenai negara tujuan resmi, pentingnya kelengkapan dokumen, hingga kewajiban lapor diri kepada perwakilan RI di luar negeri.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai peserta seperti perwakilan instansi pemerintah, di antaranya Disperindagnaker, DP3A, dan Kesbangpol, para kepala desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan media lokal. Suasana diskusi berlangsung interaktif dan banyak peserta menyampaikan keresahan mereka terhadap maraknya praktik penempatan ilegal yang masih terjadi.

Sosialisasi ini menjadi bentuk nyata upaya pencegahan agar masyarakat Aceh Tenggara tidak terjerat bujuk rayu calo yang menawarkan kerja ke luar negeri tanpa dokumen resmi ke negara-negara berisiko tinggi seperti Kamboja, Myanmar, dan Laos.

Menariknya, kegiatan ini juga bertepatan dengan perayaan HUT Kabupaten Aceh Tenggara ke-51, sehingga usai acara, Tim BP3MI Aceh turut mengunjungi Festival Rakyat di Stadion Haji Syahadat. Di sana, BP3MI menyebarkan flyer informasi tentang peluang dan prosedur kerja ke luar negeri kepada para pengunjung, sebagai upaya memperluas jangkauan edukasi ke masyarakat.

“Dengan informasi yang benar dan kerja sama semua pihak, kita bisa mencegah anak-anak bangsa menjadi korban perdagangan orang dan membuka peluang kerja yang sah dan bermartabat di luar negeri,” tutup Siti Rolijah. ** (Humas/BP3MI Aceh/FM/DW)