Saturday, 24 May 2025
logo

Berita

Berita Utama

Menteri Karding Temui Menteri Industri Makanan, Komoditi dan Pembangunan Sarawak, Bahas Peluang Penempatan Dokter Hewan hingga Engineer

-

00.05 23 May 2025 48

Menteri Karding Temui Menteri Industri Makanan, Komoditi dan Pembangunan Sarawak, Bahas Peluang Penempatan Dokter Hewan hingga Engineer

SARAWAK - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding bertemu dengan Menteri Industri Makanan, Komoditi dan Pembangunan wilayah Sarawak, Malaysia, Datuk Sri Stephen Rundi Anak Utom di Gedung Dewan Undangan Negeri, Malaysia pada Kamis (22/5/2025).

Dalam pertemuan itu, Menteri Karding dan Datuk Sri Stephen Rundi Anak Utom membahas kerja sama memperluas penempatan pekerja Indonesia di Sarawak yang kini jumlahnya sudah cukup banyak. 

Menteri Karding menyebut Datuk Sri Stephen Rundi Anak Utom sepakat untuk menambah sektor pekerjaan selain di bidang pertanian untuk pekerja migran Indonesia di Serawak.

"Kita juga bersepakat untuk mendorong agar pekerjaan yang tidak hanya bekerja di ladang dan di pertanian, tetapi juga di sektor-sektor lain seperti dokter hewan, insinyur, dan sektor-sektor yang memang dibutuhkan oleh Sarawak," kata Menteri Karding.

Menteri Karding menyebut Indonesia memiliki angkatan tenaga kerja sebanyak 152,2 juta. Dia menyebut Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) siap mengirim tenaga kerja yang terampil untuk bekerja di Sarawak.

"Pada prinsipnya kami punya angkatan pekerja cukup besar, jumlahnya 152,2 juta. Kita siap untuk mengirim ke sini dengan kualifikasi atau standar skill yang cukup baik," kata Menteri Karding.

Selain membahas mengenai memperluas peluang penempatan, Menteri Karding juga membahas mengenai pelindungan pekerja migran. Menteri Karding mendorong agar pemerintah Sarawak dapat membantu meminimalisir pemberangkatan pekerja migran secara non-prosedural atau ilegal.

"kita ingin perlindungan terutama mengenai masalah masalah yang terkait dengan pekerja-pekerja dari Indonesia yang ilegal atau non-prosedural, sedang kita benahi di dalam negeri untuk mengurangi, meminimalisir berangkat-berangkat secara non-prosedural," ujar Menteri Karding.

"Tentu kami berharap juga ada satu kebijakan di negara ini, di negeri ini untuk juga membantu mengurangi pekerja-pekerja yang berangkat secara non-prosedural karena itu menjadi beban bagi dua negara," tambahnya.

Di sisi lain, Datuk Sri Stephen Rundi Anak Utom mengatakan, pihaknya membutuhkan tenaga kerja terampil dari Indonesia untuk sama-sama membangun Sarawak menjadi wilayah yang maju.

"Kita juga berbincang juga bukan hanya terhadap pada pekerja-pekerja ladang, tapi juga pekerja-pekerja profesional seperti dokter hewan dan juga engineer dan sebagainya. Supaya kita dapat bersama, terus pergi dipanggil workforce untuk membangunkan Sarawak," kata Datuk Sri Stephen Rundi Anak Utom.

Datuk Sri Stephen Rundi Anak Utom menyebut, pihaknya tak sabar untuk datang ke Indonesia guna melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait perluasan sektor penempatan pekerja migran Indonesia di Sarawak.

"Saya telah pun dijemput untuk melawat Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut lagi, kita juga akan mengadakan memorandum of understanding (MoU), supaya pengambilan kerja dan kerja yang diambil ini kita dapat konsolidasi kebajikan dan kepastian," kata Datuk Sri Stephen Rundi Anak Utom.