Friday, 27 June 2025
logo

Berita

Berita Utama

Siap Bersaing di Dunia Internasional, Mahasiswa UM Palangka Raya Dibekali Edukasi Migrasi Aman

-

00.06 19 June 2025 82

Siap Bersaing di Dunia Internasional, Mahasiswa UM Palangka Raya Dibekali Edukasi Migrasi Aman*.

Palangka Raya, KemenP2MI (19/6/2025) - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dalam hal ini BP3MI Kalimantan Selatan, menggelar Sosialisasi Peluang Kerja Luar Negeri dan Migrasi Aman bagi mahasiswa-mahasiswi Universitas Muhammadiyah (UM) Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis (19/6/2025).

Wakil Rektor III UM Palangka Raya, Guntur Satrio Pratomo, mengatakan kampus UM Palangka Raya adalah salah satu kampus swasta di antara 32 Perguruan Tinggi di Kalteng. UM Palangka Raya aktif menghasilkan lulusan yang siap mengisi lapangan kerja, baik di Kalteng maupun seluruh Indonesia.

Guntur berharap, ini bukan kolaborasi yang pertama tetapi bisa kontinyu ke depannya.

“Dengan kehadiran Kementerian P2MI, diharapkan mahasiswa yang hadir bisa mendapatkan informasi peluang kerja di luar negeri dan menangkap peluang kerjanya dengan potensi yang dimiliki,” ujar Guntur.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah, Farid Wajdi, mengungkapkan akses lapangan kerja merupakan tantangan bagi generasi milenial. Untuk itu, kesempatan bekerja di luar negeri harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

“Tapi sekarang ini banyak kasus pekerja migran yang bekerja menjadi operator judi online, di mana informasi peluang kerjanya banyak tersebar di media sosial. Jangan sampai kalian teriming-iming. Pastikan informasinya ke kami atau BP3MI,” jelas Farid.

Hadir mewakili Wakil Menteri P2MI, Dzulfikar Ahmad Tawalla, Sekretaris Direktur Jenderal Penempatan Kementerian P2MI, Mocharom Ashadi, saat membuka kegiatan mengatakan, bekerja ke luar negeri merupakan pilihan. Untuk itu, pemerintah wajib memfasilitasi dan memberikan pendampingan serta pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia. Oleh karena itu, hadir lah Kementerian P2MI.

Menurut data SISKOP2MI (Sistem Komputerisasi Pelindungan Pekerja Migran Indonesia), lanjut Mocharom, masyarakat Kalimantan Tengah merupakan provinsi peringkat 28 se-Indonesia yang warganya bekerja di luar negeri, yakni berjumlah 275 pekerja migran Indonesia. Mereka berasal dari Kotawaringin Timur sebanyak 40 orang, Kotawaringin Barat 33 orang dan Palangka Raya 23 orang, dengan negara penempatan terbanyak yaitu Hong kong, Jepang, Taiwan, Arab Saudi dan Malaysia.

Mocharom menjelaskan, banyak negara lain yang membutuhkan tenaga kerja terampil dan skill untuk bisa mengisi lowongan kerja di sana. Saat ini, Kementerian P2MI sedang intens kerja sama dengan negara-negara dari kawasan Eropa dan Asia, seperti Jepang dan Jerman.

“Saat ini Jepang sedang mengalami aging population, di mana proporsi penduduk usia lanjut (lansia) meningkat secara signifikan. Ada sekitar 820ribu jenis lowongan kerja yang tersebar di 16 sektor untuk bisa diisi oleh pekerja dari luar Jepang. Ini adalah peluang untuk kita,” ungkap Mocharom.

Mocharom mengatakan, peluang kerja di luar negeri sangat terbuka lebar, namun yang paling penting adalah caranya, yaitu peluang itu harus ditangkap dengan cara-cara yang prosedural.

“Pertama, jangan mudah tergiur dengan sumber-sumber informasi dengan janji-janji bekerja dengan cara-cara cepat, murah, dan mudah. Contohnya banyak korban di Kamboja, karena mereka tidak mengawali dengan cara yang prosedural. Kedua, informasi terkait lowongan kerja luar negeri dapat dicek di website siskop2mi.bp2mi.go.id. Ketiga, waspada dan hati-hati terhadap pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dari penyebarluasan informasi yang tidak valid. Seperti calo atau sponsor yang berjanji akan memfasilitasi pekerja migran secara prosedural,” papar Mocharom.

Terakhir, Mocharom menerangkan, Kementerian P2MI menyadari bahwa beban berat terkait pelindungan Pekerja Migran Indonesia ini tidak dapat dilakukan sendiri, perlu sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya yang mau bekerja ke luar negeri, agar mereka mendapatkan informasi peluang kerja yang tepat sehingga dapat bekerja dengan baik dan kembali ke tanah air membawa kesejahteraan bagi keluarganya.** (Humas/SD)