Laporan ini menyajikan data mengenai penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia pada periode Januari-September 2024. Beberapa hal penting yang tersaji dalam laporan ini, diantaranya: data penempatan September 2024 yang menunjukkan penurunan sebanyak 17,05% (5.730) dari 24.636 pada September 2023 menjadi 20.436 pada September 2024. Di samping itu, penempatan informal mendominasi sebanyak 59,71% dari seluruh jumlah penempatan pada September 2024. Penempatan Pekerja Migran Indonesia periode September 2024 sebanyak 20.436, dan terkonsentrasi di Hong Kong, Taiwan, Malaysia, Jepang, dan Singapura dengan jumlah penempatan sebanyak 17.702 atau 86,62% dari seluruh penempatan.

Sementara, data pengaduan pada September 2024 dibandingkan dengan September 2023 mengalami penurunan sebanyak 56 aduan (dari 190 menjadi 134 aduan) atau turun 29,47%. Pengaduan Pekerja Migran Indonesia periode Maret 2024 ada sebanyak 134 dan terkonsentrasi di Taiwan, Malaysia, Saudi Arabia, Cambodia, dan United Arab Emirates. Pengaduan di lima negara tersebut mencapai 104 pengaduan atau 77,62% dari seluruh Pengaduan. Provinsi dengan pengaduan Pekerja Migran Indonesia terbanyak adalah Provinsi Jawa Barat sebanyak 45, yang mengalami kenaikan sebanyak 33,58% dari bulan sebelumnya yang berjumlah 42. Sementara itu, kategori kasus terbanyak adalah PMI gagal berangkat yang mengalami peningkatan 16 aduan.

Selain itu, jumlah lintas kedatangan Pekerja Migran Indonesia pada Agustus 2024 tidak bisa ditampilkan dampak dari insiden serangan cyber ke PDNS 2 dan akan diperbaharui jika PDNS 2 telah aktif kembali.

Dapatkan informasi mendalam mengenai tren penempatan, pengaduan, dan kedatangan Pekerja Migran Indonesia melalui laporan ini.  Unduh sekarang untuk memperoleh data-data terkini yang diperlukan dalam mengambil langkah-langkah perlindungan yang lebih efektif dan berkelanjutan.

 

Lampiran:
1. Laporan Publikasi Data PMI Januari s.d. September 2024.pdf