Jakarta, BP2MI (25/10) – Guna mengasah kembali semangat melayani dan anti korupsi dari para pegawai, Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) DKI Jakarta melaksanakan pembinaan yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Utama BP2MI.

Digelar pada Rabu (25/10) di Kantor BP3MI DKI Jakarta, Jakarta Timur, pembinaan tersebut dilaksanakan dengan tujuan membuat para pegawai dapat secara optimal melayani masyarakat, khususnya Pekerja Migran Indonesia.

Kegiatan diawali dengan paparan dari Pelaksana Tugas Kepala BP3MI DKI Jakarta terkait kinerja dan kendala yang ada BP3MI DKI Jakarta. Pada tahun 2023 ini, BP3MI DKI Jakarta telah melaksanakan beberapa kinerja utama dengan penyerapan anggaran di angka 83,66%.

Selanjutnya, Pelaksana Tugas Kepala BP3MI DKI Jakarta, Sukometa Rangga, menjelaskan beberapa kendala yang dihadapi oleh BP3MI DKI Jakarta.

“Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan beberapa kendala seperti kebutuhan pegawai dengan beban dan hasil kerja seperti yang sudah disampaikan, keterbatasan dalam standarisasi kantor, serta arahan terkait keberlanjutan PPNPN (Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri) di lingkungan BP3MI DKI Jakarta,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Utama BP2MI, Rinardi menjelaskan bahwa dirinya mengapresiasi kinerja yang telah dilaksanakan seluruh pegawai BP3MI DKI Jakarta. Ia menjelaskan dengan lengkap dan membuka diskusi terkait kendala-kendala yang dihadapi oleh BP3MI DKI Jakarta.

Ia juga kembali mengingatkan kepada pegawai untuk menerapkan sikap anti korupsi dan tidak menerima gratifikasi walaupun dalam jumlah kecil.

“BP3MI DKI Jakarta merupakan salah satu etalase yang dimiliki oleh BP2MI. Jadi pelayanan yang dilaksanakan di BP3MI DKI Jakarta tetap membawa dampak dan nama baik BP2MI. Jadi mari kita sama-sama menegakkan integritas dan menjaga nilai dari instansi ini”, paparnya.

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan BP3MI DKI Jakarta di antaranya sosialisasi peluang kerja kerja luar negeri di delapan lokasi, sosialisasi pencegahan Pekerja Migran Indonesia nonprosedural di tiga lokasi, serta bursa kerja di tujuh lokasi.

Pada sisi penempatan, jumlah Pekerja Migran Indonesia yang telah mengikuti Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) sampai hari ini mencapai 31.958 orang, dengan target sebelumnya hanya 19.000 orang sehingga presentasenya sebesar 168,2%.

Dari sisi pelindungan dan pemberdayaan, sebanyak 78 permasalahan Pekerja Migran Indonesia telah diproses, fasilitasi penanganan Pekerja Migran Indonesia Sakit di RS Polri Kramat Jati sebanyak 46 orang, pencegahan pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia Non Prosedural kepada 90 orang, pelatihan kewirausahaan kepada Purna Pekerja Migran Indonesia dan Keluarganya sebanyak 40 orang serta 97 pemulangan Pekerja Migran Indonesia Terkendala. **(Humas/BP3MI DKI Jakarta/pw)

-