BP3MI DIY Luncurkan Inovasi BP2MI Corner, Penuhi Antusiasme Calon Lulusan STIKES Panti Rapih Yogyakarta
-

BP3MI DIY Luncurkan Inovasi BP2MI Corner, Penuhi Antusiasme Calon Lulusan STIKES Panti Rapih Yogyakarta
Yogyakarta, KemenP2MI (27/2) – Menyikapi antusiasme pencari kerja, Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (BP3MI DIY) bertandang ke STIKES Panti Rapih Yogyakarta, pada Kamis (20/2/2025) dan Kamis (27/2/2025) untuk dapat menghadirkan inovasi layanan Bimbingan Karir perseorangan, BP2MI Corner. Pengenalan layanan bimbingan karir dengan pendekatan one-on-one meeting ini didampingi oleh tiga orang Konselor Karir BP3MI DIY di Ruang Rapat Yohanes Lt. 2, STIKES Panti Rapih Yogyakarta.
Selama berkonsultasi, total sebanyak 23 mahasiswa terpantau aktif bertukar pendapat dengan konselor karir BP3MI DIY yang merupakan Pengantar Kerja. Bimbingan karir ini terpantau serius namun santai dengan terbangunnya komunikasi secara akrab antara Konselor Karir dengan mahasiswa pengincar peluang karir pada sektor kesehatan di luar negeri.
Pengantar Kerja Ahli Pertama BP3MI DIY sekaligus Konselor Karir pada BP2MI Corner, Syahrul Maizar, mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan dari Bimbingan Karir yang terlaksana sebelumnya pada bulan lalu.
“Sebagian besar peserta bimbingan karir BP2MI Corner kali ini dinilai sudah tahu lebih dahulu tentang peluang kerja di luar negeri dan mekanisme penempatannya, sehingga membuat proses konsultasi jauh lebih kritis dan mendalam sehingga sesi Bimbingan Karir mengerucut lebih detil terkait persiapan diri dan kondisi kerja ke luar negeri,” papar Syahrul.
Sesekali, mahasiswa tidak lupa berbagi cerita mengenai kendala yang masih dihadapi untuk mewujudkan impian mereka bekerja di luar negeri. Setiap konselor BP3MI DIY mencoba menawarkan solusi kreatif untuk membimbing mahasiswa agar mampu mempersiapkan diri sebaik-baiknya apabila ingin bekerja ke luar negeri, baik persiapan keterampilan yang dipersyaratkan maupun persiapan mental sedari dini.
Syahrul mengakui, lewat pemberian sosialisasi dan diseminasi informasi tentang peluang kerja luar negeri yang gencar dilakukan BP3MI DIY, tidak heran jika para pencari kerja menjadi semakin familiar dengan mekanisme penempatan PMI.
“Masifnya informasi yang diberikan, baik melalui kegiatan sosialisasi yang sudah kami lakukan dengan mitra lembaga pendidikan maupun via media sosial Instagram BP3MI DIY, diharapkan dapat terus mendukung pelayanan kepada masyarakat,” tambah pegawai BP3MI DIY yang telah menggeluti bidang pelindungan PMI selama lebih dari 10 tahun itu.
Salah satu mahasiswa S1 Keperawatan, Dionisies Kevvin, berkonsultasi tentang persiapan dan syarat Calon Pekerja Migran Indonesia untuk bekerja di Jepang.
“Saya diberikan penjelasan mengenai ada berapa banyak cara prosedural untuk masuk ke Jepang,” ungkap civitas akademika yang ingin menginjakkan kakinya di Negeri Sakura itu.
Lain lagi dengan mahasiswi Profesi Keperawatan, Anggita Ayu, yang mengaku bahwa informasi yang diberikan akhirnya dapat menjawab rasa penasarannya mengenai peluang kerja di luar negeri.
“Saya senang sekali bisa ikut program Bimbingan Karir dari BP3MI DIY, terkait dengan program bekerja ke luar negeri, terutama bagi para lulusan perawat, saya tertarik banget bisa dapat informasi tentang program Government to Government (G to G) ke Jerman,” seru mahasiswi yang ingin mengabdi sebagai perawat profesional itu.
Sementara itu, Kepala Bidang Pusat Karir STIKES Panti Rapih Yogyakarta, Theresia Titin Marlena, turut mengapresiasi manfaat BP2MI Corner bagi mahasiswa yang berpartisipasi aktif dalam bimbingan karir tersebut.
"Secara metode konsultasi per individu tentang peluang kerja di luar negeri, ini baru yang pertama kalinya untuk kami, sehingga anak-anak kami terfasilitasi apa saja kebutuhan yang mereka harus siapkan mengingat waktu kelulusan yang semakin dekat. Harapannya kerja sama yang baik bisa berlanjut ya. Kebetulan memang kemarin ‘kan disediakan dua waktu untuk momen seperti ini sebelum puasa, hanya saja anak-anak kami kebetulan yang berminat bekerja ke luar negeri cukup tinggi, sekitar lebih dari 40 orang, sehingga kami minta untuk dijadwalkan kembali nanti setelah lebaran," jelas Theresia. (Humas/BP3MI DIY/JN)