Beri Pelatihan Soft Skill Kepada 181 Mahasiswa IBI Darmajaya, Kepala BP3MI Lampung: Hidup Yang Tidak Pernah Dipertaruhkan Tidak Akan Pernah Dimenangkan
-

Beri Pelatihan Soft Skill Kepada 181 Mahasiswa IBI Darmajaya, Kepala BP3MI Lampung: Hidup Yang Tidak Pernah Dipertaruhkan Tidak Akan Pernah Dimenangka
Lampung, KemenP2MI (13/02/2025) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) bersama Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya menggelar pelatihan Softskill periode 1 Tahun 2025 pada Kamis (13/2/2025).
Penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja sekaligus persiapan menghadapi tantangan karir di masa depan.
Hadir sebagai Pembicara dalam forum tersebut, Kepala BP3MI Lampung, Ahmad Fauzi berkesempatan untuk berbagi pengalaman wawasan dan motivasi dengan 181 mahasiswa dari 8 Fakultas yang ada di kampuns tersebut.
“Temen-teman harus yakin bahwa kemampuan dan kecerdasan seseorang bisa berkembang dan ditingkatkan seiring waktu melalui usaha, pembelajaran, dan ketekunan. orang dengan Growth mindset percaya bahwa kegagalan bukanlah akhir melainkan kesempatan untuk belajar dan berkembang’’. ucap Fauzi dalam materinya tentang pentingnya Growth Mindset.
‘’Sebaliknya, orang dengan fixed mindset percaya bahwa kemampuan mereka bersifat tetap dan tidak bisa berubah, cenderung menghindari tantangan dan merasa terancam dengan kegagalan’’. Tambahnya.
Fauzi juga membagi pengalamannya sebagai pemimpin di satuan kerja Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dengan wilayah kerja meliputi 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung, yang mana lembaga yang ia pimpin berfokus kepada pelayanan penempatan dan pelindungan kepada warga negara Indonesia yang akan bekerja ke luar negeri.
Fauzi menambahkan bahwa saat ini 67 % profesional Indonesia mengincar karir di luar negeri. Jepang menjadi negara tujuan favorit diikuti Australia dan Singapura. Pengembangan karir dan finansial menjadi alasan utama namun biaya dan kendala bahasa menjadi hambatan terbesar
‘’Teman-teman harus berani mengeksplorasi lebih jauh tentang peluang kerja luar negeri, yang penting lakukan persiapan yang matang, tetapkan tujuan dengan melakukan upaya nyata yakni melatih keterampilan dan bahasa, riset secara mendalam tentang negara tujuan, bangun portofolio yang kuat dengan berfokus pada pengalaman dan pencapaian yang relevan dengan pekerjaan yang akan digeluti. Namun yang penting diingat bahwa bekerja ke luar negeri ada tantangan yang harus dihadapi mulai dari homesick, culture shock, sampai adaptasi dengan sistem kerja yang berbeda. Namun jika persiapannya telah matang maka tantangan tersebut dapat diminimalisir’’.ungkapnya
Menutup paparannya, Fauzi mengutip sebuah Quote dari Sutan Syahril, ’’Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan dimenangkan’’. Tutupnya. (Humas/BP3MILampung/MM)