Thursday, 2 May 2024

Berita

Berita Utama

Bersimpuh, Kepala BP2MI Wakili Negara Minta Maaf

-

00.02 21 February 2023 1165

Bersimpuh, Kepala BP2MI Wakili Negara Minta Maaf

Jakarta, BP2MI (20/2) - Kehadiran Negara untuk melindungi rakyatnya benar ditunjukkan. Seperti yang terlihat, Senin (20/2/2023), meski telah bekerja secara ekstra dan penuh waktu dalam melayani Pekerja Migran Indonesia (PMI), Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani merasa belum puasa. 

Di tengah menyampaikan sambutan di acara pelepasan 490 PMI yang akan berangkat ke Korea Selatan, Benny tiba-tiba bersimpuh di hadapan orang tua salah satu PMI. Begitu mengharukan. Tak tanggung-tanggung Benny mewakili Negara untuk minta maaf kepada PMI dan keluarga mereka. Bagi Benny, Negara belum maksimal memberi pelayanan untuk PMI.

"Saya minta maaf atas nama Negara. Karena di tengah kerja yang maksimal, di tengah perubahan yang kami lakukan, saya menyadari Negara belum memberikan yang terbaik untuk para PMI dan keluarganya. Saya minta maaf atas itu semua," ujar Benny, sambil bersimpuh di lutut salah satu orang tua perwakilan PMI di Hotel eL Royale Jakarta Utara.

Benny menyampaikan sisi buruknya pelayanan PMI di tahun sebelumnya yang kini tengah dibenahinya. Kepala BP2MI menyebut intervensi Negara kepada PMI harus serius dan sungguh-sungguh dilakukan. Tak boleh setengah hati.

"Negara harus hadir dan lakukan intervensi. Sekarang saya mewujudkan cita-cita besar untuk menjadikan PMI istimewa dengan membangun fasilitas VVIP. Merubah pelayanan dan mempercepat segala bentuk pelayanan publik yang dahulunya panjang dan berbelit-belit," kata Benny.

Benny mengakui perubahan yang dilakukan ini belum cukup dan belum berbanding lurus dengan apa yang diberikan pemerintahan kepada PMI. Itu sebabnya, Benny menceritakan mimpinya di hadapan ratusan PMI dan para undangan.

"Perubahan yang kami lakukan saya yakin belum seutuhnya membayar dan membalas kontribusi atau jasa dari PMI kepada negara ini. Tidak berlebihan saya minta agar PMI diutamakan, karena PMI menjadi pemberi devisa terbesar kedua di republik ini. Saya merasa masih perlu berbuat banyak hal untuk PMI," tutur Benny menutup. ** (Humas/Am)