Makassar, KP2MI (26/2) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengadakan pertemuan dengan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar di Gedung Rektorat Unhas pada Rabu (26/2/2025) terkait pembahasan peluang kerja sama. Kunjungan ini diterima langsung oleh Rektor Unhas, Jamaluddin Jompa, dan Wakil Rektor III Bidang Sumber Daya Manusia, Alumni, dan Sistem Informasi, Farida Patittingi.

Jamaluddin menyampaikan apresiasinya atas kuliah umum yang telah dilaksanakan. Ia menginginkan agar kerja sama seperti ini dapat terus dilakukan ke depannya, bahkan diperluas cakupannya.

“Saya harap Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran, Dzulfikar Ahmad Tawalla, bersedia kembali ke Unhas untuk menginspirasi dan membuka wawasan mahasiswa dan sivitas akademika Unhas tentang bekerja di luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia yang berkompetensi dan prosedural,” ungkap Jamaluddin.

Jamaluddin juga menjabarkan bahwa mitra kerja Unhas di luar negeri tidak terbatas pada mitra kerja di bidang akademik saja, tapi juga dengan bidang industri untuk menyerap dan mengadopsi teknologi yang digunakan.

“Industri-industri ini juga kerap kali meminta agar lowongan pekerjaan yang tersedia dapat diisi oleh orang Indonesia, bahkan secara khusus alumni dari Unhas. Namun, Unhas dan mitra di luar negeri terkendala dengan prosedur yang harus ditempuh untuk memanfaatkan peluang kerja sama tersebut,” jelas Jamaluddin.

Jamaluddin mengharapkan kerja sama strategis dengan KP2MI ini dapat menjadi pilot project untuk tata kelola penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang dilakukan dan diawasi oleh pihak  kampus serta diharapkan dapat diduplikasi oleh kampus-kampus lain di Tanah Air.

Kepala BP3MI Sulsel, Dharma Saputra, menyampaikan bahwa kerja sama Unhas dan KP2MI dapat dituangkan dalam bentuk Nota Kesepahaman yang saat ini masih dalam tahap pengajuan rancangan dari kedua belah pihak.

“Proses ini akan dilakukan percepatan sehingga peluang kerja sama yang telah ada bisa dimaksimalkan untuk kepentingan bersama. Selain itu, peluang kerja sama ini dapat meliputi berbagai aspek, seperti sosialisasi dan penyebaran informasi terkait bekerja di luar negeri, pemetaan supply calon pekerja migran, pemetaan peminatan mahasiswa, penyiapan skill dan standarisasi kompetensi teknis maupun bahasa yang menjadi persyaratan bekerja, maupun pengiriman pekerja migran dengan pembentukan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI),” papar Dharma. * (Humas/BP3MI Sulawesi Selatan/IA/CLN)

-