Thursday, 9 May 2024

Berita

Berita Utama

Bertemu PNS dan PPNPN, Kepala BP2MI: Pertahankan Integritas!

-

00.10 19 October 2020 2055

Bertemu PNS dan PPNPN, Kepala BP2MI: Pertahankan Integritas!

Jakarta, BP2MI (19/10) - Dalam rangka evaluasi dan monitoring kinerja pegawai, Kepala BP2MI Benny Rhamdani memberikan arahan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) di lingkungan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Jakarta dan Serang, di Aula Serbaguna BP2MI, Jakarta, Senin (19/10/2020).

Kepala BP2MI menegaskan bahwa dirinya sedapat mungkin tidak akan memberhentikan para pegawai, khususnya PPNPN, asalkan tetap mempertahankan integritas.

"Kebijakan untuk mengurangi PPNPN berlaku untuk semua Kementerian/Lembaga. Tapi saya ingin untuk tidak memberhentikan. Saya bangga dengan kalian semua. Pertanyaannya, apakah kalian masih ingin mengabdi di BP2MI? Jika masih, maka cara untuk mempertahankannya adalah dengan bekerja dengan baik, tunjukkan loyalitas secara dalam bekerja, cetak prestasi-prestasi, jangan terlibat dengan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Saya minta bantu saya melakukannya," jelas Benny.

Masih lanjut Benny, bahwa setiap pegawai perlu menunjukkan kerja mulia melayani Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan bangga agar masyarakat tahu bahwa negara hadir dan negara melindungi.

"Jangan pernah sekali-kali Bapak/Ibu melepas integritas dan tergoda oleh hal-hal yang bersifat sementara yang dapat mencoreng nama baik dan keutuhan keluarga yang menjadi luka bahkan sampai di akhirat. Saya pastikan Bapak Ibu bisa tetap sejahtera jika berlari bersama saya untuk memberikan pelayanan prima dalam melindungi PMI dengan berpegang teguh pada ideologi moral bahwa kita digaji dari keringat rakyat!" tegas Benny.

Sejak awal, dijelaskan Benny, banyak yang harus dibenahi bersama, sehingga tanpa berlama-lama pihaknya langsung tancap gas bekerja dan mengajak seluruh pegawai untuk lari bersama dalam bekerja, karena jika ada memilih jalan kaki dalam bekerja, dipastikan akan tertinggal kereta.

"Saya pembantu Presiden, yang bekerja dengan cara berlari. Karena itu saya juga ingin bekerja dengan berlari, dan saya harapkan seluruh pegawai juga begitu agar tidak ketinggalan kereta. Ini masalah pilihan, apakah ingin berpihak kepada PMI atau kepada antek-antek dan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam memproses pengiriman ilegal PMI. Saya memilih untuk memihak para PMI dengan memberantas para sindikat pengiriman ilegal PMI. Mentalitas dan integritas inilah yang ingin saya lihat dalam melayani PMI di BP2MI," lanjut Benny.

Kepala BP2MI juga menyampaikan bahwa meskipun pemberantasan sindikat pengiriman ilegal PMI menjadi prioritas paling utama untuk Badan saat ini, bukan berarti prioritas lain tidak dikerjakan. Seluruh sembilan fokus program dan kegiatan strategis BP2MI 5 tahun ke depan harus kerjakan bersama-sama.

Ke depannya, UPT tidak hanya akan dievaluasi berdasarkan laporan administrasinya saja, namun juga substansi sesuai dengan 9 program prioritas, terutama pemberantasan sindikat pengiriman ilegal PMI.

"Memang perubahan menuntut kita untuk keluar dari zona nyaman kita. Namun perubahan fundamental ini justru mewujudkan pelindungan yang utuh. Saya berikan waktu hingga 6 bulan lagi, pada Maret 2021, untuk pejabat yang sudah saya lantik maupun seluruh pegawai, untuk membuktikan diri. Nantinya Kepala Biro Kepegawaian kiranya melakukan evaluasi kinerja yang komprehensif," ujar Benny.

Terakhir, Kepala BP2MI mengajak seluruh 98 PNS dan PPNPN yang hadir untuk bersama-sama kerja dan kerja bersama untuk membawa BP2MI menjadi benar-benar Lembaga yang melayani dan melindungi PMI dan keluarganya dengan nurani, nilai-nilai ini yang harus tertanam di hati sehingga seluruh kebijakan memiliki keberpihakan yang sejati. 

"Jangan pernah takut bilamana kita berbuat benar, dan pantang menyerah meskipun jalan berliku dan aral melintang di depan kita. InsyaAllah, akan dimudahkan bila kita niatkan semua hal yang kita jalankan adalah Ibadah. Dan BP2MI inilah ladang ibadah kita semua, inilah paradigma baru BP2MI, Melayani dan Melindungi dengan Nurani," tutup Benny.** (Humas/Aff/MIT)