BP3MI Sultra dan Disnaker Baubau Fasilitasi Penjemputan Jenazah Pekerja Migran Awak Kapal di Taiwan
--

BP3MI Sultra dan Disnaker Baubau Fasilitasi Penjemputan Jenazah Pekerja Migran Awak Kapal di Taiwan
Baubau, KemenP2MI (21/03) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan bantuan fasilitasi penjemputan Pekerja Migran Indonesia Awak Kapal asal kota Baubau, Sultra yang meninggal di Taiwan di Bandara Betoambari Bau-Bau, Jumat (21/3/2025).
Berita mengenai meninggalnya Pekerja Migran Indonesia tersebut diterima dari Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan yang merilis berita secara detail mengenai meninggalnya seorang awak kapal bernama La Ode Banggai dengan alamat, Kel. Katobengke, Kec. Betoambari, Kota Baubau. Setelah menerima informasi ini, BP3MI Sultra langsung berkomunikasi dengan adik dan istri Almarhum untuk memonitoring perjalanan jenazah dari Taiwan sampai ke Kota Baubau. BP3MI Sultra juga berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bau-Bau untuk persiapan fasilitasi penjemputan di Bandara Betoambari dan pengantaran ke rumah duka.
Almarhum sudah bekerja hampir tiga tahun terhitung tahun 2022 dan akan berakhir Juni 2025 sebagai awak kapal MT Jessica di Taiwan. Menurut berita yang dirilis KDEI Taiwan, pada tanggal 3 Maret 2025, Laode Banggai terpeleset di lobi hotel saat akan bersiap menuju bandara untuk pulang ke Indonesia dan selanjutnya dipastikan meninggal dunia saat mendapat penanganan di Yuans General Hospital di Kaoshiung.
Setelah melewati serangkaian proses oleh otoritas di China, jenazah almarhum dipulangkan pada tanggal 19 Maret 2025 dari Taiwan. Sebelum dipulangkan, seluruh yang berkaitan dengan hak-hak Almarhum sudah dikirimkan pihak perusahaan ke rekening istri almarhum.
Menurut keterangan istri almarhum, Waode Nurseti saat di rumah duka, sehari sebelum meninggal pada tanggal 2 Maret 2025, almarhum sempat melakukan sambungan telepon video dengan anak-anak dan mengatakan akan segera pulang ke Baubau untuk berlebaran.
“Saat itu dia baik baik saja dan sehat. Dia cerita lama dengan anak-anak. Bapak bilang mau lebaran di Baubau sama anak anak,” tutur Nurseti.
Namun, keesokan harinya ia mendapat kabar dari iparnya di Jakarta, Laode Sairi bahwa suaminya meninggal di rumah sakit di China. Informasi itu didapatkan setelah Laode Sairi dihubungi perusahaan tempat almarhum bekerja. Saat bercerita dengan petugas BP3MI Sultra di rumah duka, Nurseti meminta agar barang-barang almarhum agar bisa juga dipulangkan, karena menurut informasi barang barang pribadi tersebut masih tertahan di china.
Istri Almarhum Waode Nurseti juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pemulangan ini. Setelah disemayamkan di rumah duka, keesokah harinya jenazah dimakamkan di TPU Katobengke dan disaksikan pihak keluarga dan perwakilan dari pemerintah setempat.
Kepala BP3MI Sultra La Ode Askar mengungkapkan turut berduka cita atas meninggalnya pekerja migran La Ode Banggai.
“Kami harap semua yang menyangkut hak-hak almarhum segera dipenuhi oleh pihak agency atau perusahaan. BP3MI Sultra juga berterima kasih kepada Dinas Tenaga Kerja Baubau dan seluruh keluarga sehingga fasilitasi penjemputan ini dapat berlangsung lancar,” tutup La Ode Askar. ** (Humas/BP3MI Sulawesi Tenggara)