Thursday, 22 May 2025
logo

Berita

Berita Utama

Perkuat Peran Komunikasi Publik, BP3MI Jawa Tengah Gelar Diskusi dan Upgrading Skill Petugas Kehumasan

-

00.05 11 May 2025 113

BP3MI Jawa Tengah Gelar Diskusi dan Upgrading Skill Petugas Kehumasan dengan tema “Agar Kerja Kita Efektif: Mendengar dan Didengar” selama 2 (dua) har

Surakarta, KemenP2MI (11/05) – BP3MI Jawa Tengah terus memperkuat peran komunikasi publik melalui strategi kehumasan berbasis media digital. Dalam Diskusi dan Upgrading Skill Petugas Kehumasan dengan tema “Agar Kerja Kita Efektif: Mendengar dan Didengar” yang digelar selama 2 (dua) hari pada 10-11 Mei 2025, di Hotel Solia Zigna, Staf Khusus Bidang Strategi Komunikasi dan Manajemen Media, Iddion Moksa Tua Hutasoit, sebagai narasumber menekankan pentingnya pemanfaatan media sosial sebagai alat utama untuk mendengar dan menyampaikan aspirasi masyarakat, khususnya pekerja migran Indonesia.

Dalam paparannya, Moksa menjelaskan bahwa media sosial kini bukan hanya alat promosi, tetapi telah menjadi instrumen vital dalam perlindungan, edukasi, dan respons cepat terhadap isu-isu yang menimpa Pekerja Migran Indonesia.

“Media sosial adalah senjata komunikasi yang sangat efektif dan harus digunakan secara strategis untuk menjangkau publik, terutama Pekerja Migran Indonesia yang berada di luar negeri,” ujar Moksa.

Moksa melanjutkan, data terbaru menunjukkan bahwa pada Januari 2025, terdapat 212 juta pengguna internet di Indonesia, dengan sekitar 143 juta di antaranya aktif di media sosial. Platform seperti Facebook dan TikTok menjadi saluran utama yang digunakan oleh Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya untuk berkomunikasi, memperoleh informasi, dan menyampaikan keluhan.

Moksa menjelaskan, konsep konten interaktif yang dibagi menjadi dua jenis utama yaitu konten mendengar dan konten didengar.

“Konten mendengar dirancang untuk menampung aspirasi publik melalui fitur interaktif seperti polling, Q&A, dan komentar. Sementara konten didengar berisi edukasi, inspirasi, dan informasi kebijakan dalam format menarik seperti karosel dan video pendek,” jelas Moksa.

Kegiatan ditutup oleh Kepala BP3MI Jawa Tengah, Pujiono, yang berpesan bahwa strategi komunikasi yang kuat bukan hanya untuk membangun citra, tetapi menjadi bagian dari tanggung jawab negara dalam melindungi warga negaranya.

“Tanpa kehadiran aktif di media sosial, kita akan tertinggal dalam menjaga nyawa dan masa depan Pekerja Migran Indonesia. Diharapkan, dengan segela keterbatasan jangan membuat kita malas jadikanlah keterbatasan untuk kita berkreatifitas yang dapat meningkatkan produktifitas sehingga layanan media sosial kita berkualitas,” tutup Pujiono.