BP3TKI Pontianak Adakan Rakor Pemetaan Potensi CPMI di Kota Pontianak
-

Usai rapat koordinasi
Pontianak, BNP2TKI, 17/8/2019___BP3TKI Pontianak adakan rapat koordinasi terkait potensi dan pemetaan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) di Pontianak Kalimantan Barat. Rapat yang diadakan pada Rabu (14/08) di Aula BP3TKI Pontianak dihadiri oleh Direktur Pemetaan dan Harmonisasi Kualitas Tenaga Kerja Luar Negeri II BNP2TKI, Sri Andayani, Kepala Subdirektorat Pemetaan Potensi TKLN BNP2TKI, Yudi Prasetyo, dan Kepala BP3TKI Pontianak, Erwin Rachmat, beserta jajarannya.
Hadir sebagai peserta dalam Rakor ini dari Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja dan PTSP Kota Pontianak, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Kubu Raya, SMK-SMK di wilayah Kota Pontianak, Sekolah Tinggi Kesehatan di Kota Pontianak, Pusat IPTEK dan Bahasa Kota Pontianak, dan UPT Bahasa Universitas Tanjungpura.
“Tujuan kami mengadakan rapat ini agar Bapak dan Ibu dari lembaga pendidikan mengetahui peluang kerja di luar negeri. Tentunya sudah menjadi tugas kami untuk menginformasikan peluang ini. Diharapkan setelah mengetahui peluang ini, Bapak dan Ibu dapat mempersiapkan para lulusan SMK untuk bersaing di tingkat global ,”ujar Erwin.
Menurut data Seksi Kelembagaan dan Permasyarakatan Program BP3TKI Pontianak, pada Semester I 2019 terdapat 5.477 lulusan SMK, Perguruan Tinggi, dan Lembaga Pelatihan di Kalimantan Barat yang merupakan potensi CPMI . Sementara jika dilihat dari sektornya sebanyak 2.883 orang bergerak di sektor jasa dan sebanyak 2.594 di sektor non jasa.
Sementara itu Sri Andayani mengatakan kegiatan pemetaan ini menjadi sangat penting karena data ini akan dibawa untuk dipromosikan ke negara-negara tujuan penempatan. Disamping itu pula, kompetensinya harus kita siapkan terlebih dahulu. Ketika permintaan itu datang, maka calon PMI sudah siap untuk diberangkatkan.
“Salah satu peluang yang kita harus tangkap adalah penempatan ke Negara Jepang. Pemerintah Jepang baru saja membuka program Specified Skilled Worker (SSW) peluang kerja bagi Tenaga Kerja Asing di 14 sektor salah satunya sektor careworker. Ini peluang bagi Bapak Ibu dari Sekolah Kesehatan sekaligus menjadi tantangan untuk mempersiapkan kompetensinya,”tutur Yani.
Salah satu yang menjadi kendala ketika hendak bekerja ke luar negeri adalah kemampuan Bahasa. Contohnya program SSW ini yang mengharuskan Calon PMI mempunyai kemampuan Bahasa Jepang setara N4.
Beruntung bagi Calon PMI asal Pontianak, karena Pemkot Pontianak mempunyai Pusat IPTEK dan Bahasa yang mempunyai pelatihan Bahasa Inggris, Korea, Arab, Mandarin. Dan dalam waktu dekat ini akan dibuka Bahasa Jepang. Pelatihan Bahasa ini diberikan secara gratis untuk warga Pontianak.
Dalam kesempatan Rakor kali ini, Dewi dari Pusat IPTEK dan Bahasa Kota Pontianak mengajak kepada para siswa atau para alumni di SMK-SMK untuk memanfaatkan layanan ini sebagai modal untuk mempersiapkan kemampuan bahasa asing yang diperlukan ketika hendak bekerja ke luar negeri.
Sementara itu Yudi Prasetyo mengatakan saat ini selain Jepang. BNP2TKI mempunyai program pengiriman PMI ke Korea dan Taiwan. Untuk Korea melalui program G To G (Goverment to Goverment) sektor manufaktur dan perikanan sementara untuk Taiwan skema Special Placement Program To Taiwan.
“Untuk ke Korea para pekerja kita bisa mendapatkan 20 juta lebih dalam sebulan sedangkan untuk ke Taiwan bisa mendapatkan 10 juta lebih. Namun tentunya salah satu syaratnya adalah kemampuan bahasa. Para user (perusahaan pengguna PMI,-red) selama ini tidak pernah mengeluhkan skill para pekerja kita namun mereka mengeluhkan penguasaan Bahasa,”ujar Yudi.
Sadar akan banyaknya tantangan dalam menginformasikan peluang-peluang kerja ke luar negeri, membuat BP3TKI Pontianak gencar melakukan sinergi dan koordinasi antarlembaga di wilayah Kalimantan Barat. Untuk mengatasi masalah bahasa, BP3TKI Pontianak telah berkoordinasi dengan Pusat IPTEK dan Bahasa Kota Pontianak dan UPT Bahasa Universitas Tanjungpura.
BP3TKI Pontianak juga sudah melakukan kegiatan penyuluhan jabatan di berbagai sekolah diantaranya Sekolah Usaha Menengah Perikanan (SUPM) Pontianak, SMK SMTI Pontianak, dan Poltekkes Kemenkes Jurusan Keperawatan Kota Singkawang. Selain itu pula, BP3TKI Pontianak telah menjalin komunikasi media daring melalui grup whattsap pemetaan CPMI di Kota Singkawang.
Harjo Santoso perwakilan dari SUPM Pontianak mengatakan sekolahnya berterima kasih telah diundang dalam kesempatan kali ini. Selama ini pihaknya dengan BP3TKI Pontianak sudah menjalin sinergitas dalam hal penyuluhan jabatan CPMI dan uji kompetensi perikanan bagi PMI Purna.
“Kami harapkan, kegiatan ini dapat berguna bagi kita semua. Silahkan Bapak Ibu manfaatkan keberadaan kami di BP3TKI Pontianak. Apabila Bapak Ibu ingin menyebarkan peluang kerja ke luar negeri ke para siswanya, silahkan undang kami untuk menyampaikan informasi tersebut,”tutup Erwin. (aa/ptk)