Sunday, 5 October 2025
logo

Berita

Berita Utama

Cegah Penempatan Non Prosedural, BP3TKI Palembang Bekali Warga Bengkulu Tengah dengan Sosialisasi Penempatan dan Perlindungan PMI

16.04 10 April 2019 2713

Bengkulu Tengah, BNP2TKI (10/4) – Rabu, 10 April 2019, BP3TKI Palembang gelar Sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Desa Panca Mukti, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Di hadapan 50 (lima puluh) peserta sosialisasi, Sri Haryanti, Kepala BP3TKI Palembang ingatkan warga untuk selalu waspada terhadap bujuk rayu calo. Meskipun prosedur bekerja ke luar negeri yang aman lebih banyak tahapannya daripada yang ditawarkan calo, namun layak untuk ditunggu demi keselamatan dan kesejahteraan diri dan keluarga.

“Waspadalah terhadap iming-iming dari calo, ya bapak-ibu. Masih ingat Yamsiyah? Mari belajar dari peristiwa yang menimpa Yamsiyah tersebut, pak, bu. Lebih baik bersabar mengikuti tahapan prosedur penempatan daripada cepat berangkat namun tanpa dokumen apapun. Bapak-ibu nggak punya perlindungan apapun bila berangkat tanpa dokumen. Tadinya bekerja ke luar negeri mau memperbaiki hidup agar sejahtera, eh malah bisa-bisa tidak bisa pulang lagi ke Indonesia karena tidak digaji atau bahkan dianiaya. Rugi, bukan?” tutur Sri Haryanti.

Sosialiasi P2PMI
Sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu ini adalah kegiatan sosialisasi P2PMI yang ketiga di wilayah kerja BP3TKI Palembang. Sebelumnya BP3TKI Palembang telah melaksanakan sosialiasi serupa di Kab. Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu dan Kab. Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.

Terpilihnya dua kabupaten di Provinsi Bengkulu ini didorong oleh tingginya jumlah PMI asal Kab. Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah pada tahun 2018 lalu. Jumlah penempatan PMI asal Bengkulu Utara pada tahun 2018 adalah sebanyak 49 (empat puluh sembilan) orang, dan PMI asal Bengkulu Tengah sebanyak 34 (tiga puluh empat) orang. Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak kedua dan ketiga di Provinsi Bengkulu.

Selain itu, Kecamatan Pondok Kelapa Kab. Bengkulu Tengah sendiri merupakan daerah asal Yamsiyah, Pekerja Migran Indonesia Non Prosedural yang meninggal dunia di Abu Dhabi pada Maret tahun 2017 lalu. Menurut Disnaker Kab. Bengkulu Tengah, sebagian besar PMI asal Bengkulu Tengah pada 2018 lalu memang berasal dari kecamatan Pondok Kelapa.

Berkaca pada peliknya upaya pemulangan jenazah Yamsiyah serta tingginya animo masyarakat setempat untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia telah mendorong BP3TKI Palembang, bekerjasama dengan Disnakertrans Kab. Bengkulu Tengah, untuk menggelar Sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2PMI) di Kecamatan Pondok Kelapa Kab. Bengkulu Tengah tersebut.

Sri Haryanti berharap kegiatan Sosialisasi P2TKI ini dapat menanamkan pemahaman mengenai pentingnya mengikuti prosedur dalam Penempatan dan Perlindungan PMI pada masyarakat agar peristiwa yang menimpa Yamsiyah tidak perlu terulang lagi.

“Cukuplah apa yang menimpa Yamsiyah menjadi pelajaran. Jangan sampai ada Yamsiyah-Yamsiyah lainnya” tutur Sri Haryanti.*** (BP3TKI Palembang/Arma)